Dokter spesialis kebidanan Ardiansjah Dara Sjahruddin mengatakan, sperma merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan produksi oksitoksin dalam tubuh ibu hamil.
Padahal, peningkatan kadar oksitoksin di dalam tubuh akan memicu terjadinya kontraksi rahim.
Ini sebabnya saat terjadi pendarahan atau kontraksi dini, biasanya dokter kandungan akan menyarankan agar ibu dan ayah tidak berhubungan seksual lebih dulu.
"Paparan sperma sebelum usia kehamilan mencukupi untuk persalinan bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur," ucap dokter Ardi dalam seminar media dikutip via Kompas.com.
Saat usia kehamilan melebihi 37 minggu, ibu hamil malah disarankan untuk melakukan hubungan seksual dengan intens agar memicu kontraksi alami.
Namun, jika ingin berhubungan seksual, ibu hamil tetap diperbolehkan asalkan mengurangi risiko terpapar sperma.
"Caranya antara lain dengan ejakulasi di luar atau menggunakan kondom," jelas dokter spesialis kandungan ini.
Kontraksi juga biasanya terjadi saat ibu hamil kelelahan secara ekstrem.
Oleh sebab itu, Ardi menyarankan pada ibu hamil yang usia kandungannya masih muda untuk tidak terlalu memforsir tenaganya.
Baca Juga: Semua Ibu Hamil Harus Waspada! Ternyata Begini Ciri-ciri Hamil Muda Tapi Keguguran Tanpa Pendarahan
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Kompas.com,instagram.com |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR