Nakita.id - Pepaya merupakan jenis buah-buahan yang disukai oleh banyak orang.
Tidak hanya rasa manis yang diberikan, pepaya juga kaya akan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungan vitamin C yang tinggi, serta dapat memenuhi kebutuhan serat harian, membuat pepaya menjadi buah-buahan yang sangat sehat.
Namun, segala sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan tentu tidak baik untuk kesehatan.
Begitujuga dengan mengonsumsi pepaya, yang dapat membahayakan kesehatan dalam tubuh.
Melansir stylecraze, inilah risiko yang terjadi jika Moms mengonsumsi pepaya secara berlebihan
Menyebabkan alergi pernafasan
Enzim papain yang terkandung dalam pepaya merupakan sumber alergi terkuat.
Mengonsumsi pepaya secara berlebihan justru dapat memicu berbagai gangguan pernapasan seperti sesak pada dada dan hidung, hingga asma.
Seseorang yang memang memiliki gangguan pernapasan, seperti asma dan alergi lainnya, harap berhati-hati saat mengonsumsi pepaya.
Reaksi alergi akibat pepaya dapat menyebabkan mata berair, pembengkakan pada lidah, hingga rasa gatal dan terbakar pada bibir, mulut, telinga, dan tenggorokan.
Mengganggu sistem pencernaan
Banyak orang-orang yang mengalami masalah pencernaan mengandalkan buah pepaya sebagai obat alami.
Jika dikonsumsi secara berlebihan, sakit perut tentu tak bisa dihindari.
Kandungan serat pepaya yang tinggi dapat menyebabkan sistem pencernaan tidak bekerja dengan semestinya.
Asupan buah pepaya berlebih juga dapat menyebabkan kram perut, perut kembung, dan perasaan mual.
Munculnya ruam pada kulit
Banyaknya kandungan enzim papain dan antioksidan membuat pepaya sering dijadikan bahan tambahan untuk krim anti penuaan.
Namun ternyata tidak semua jenis kulit bisa menerimanya.
Beberapa orang tertentu mungkin akan mengalami alergi terhadap kandungan pepaya dalam krim.
Sehingga memunculkan ruam kulit setelah menggunakan krim yang mengandung pepaya.
Beracun untuk tubuh
Tidak hanya daging, daun dan biji pepaya pepaya kaya akan carpaine, alkaloid anthelmintik.
Asupan carpaine yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denyut nadi turun ke tingkat yang sangat rendah.
Hal ini tentu berpotensi tidak berfungsinya sistem saraf.
Source | : | stylecraze |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR