Hasilnya, pasien dengan golongan darah O yang meninggal dunia sebanyak 28 persen, sedangkan tiga golongan darah lain jika digabung kurang dari 11 persen.
Lalu benarkah golongan darah O memiliki risiko kematian lebih besar daripada golongan lain setelah mengalami kecelakaan?
Peneliti menduga ada hubungan antara golongan darah dengan agen pembekuan darah yang disebut faktor von Willebrand.
Kadar agen pembeku darah ini ditemukan paling rendah pada golongan darah O jika dibandingkan dengan golongan darah lain.
Hal ini menyebabkan jika ada pasien dengan golongan darah O mengalami pendarahan, pendarahannya bisa berlangsung lebih parah dan sulit dihentikan.
Luka yang muncul akibat kecelakaan atau cedera menjadi lebih sulit tertutup dan kering, sebab agen pembeku darah yang jumlahnya sedikit.
Baca Juga: Satu Indonesia Baru Tahu, Inilah Golongan Darah yang Paling Rentan Terkena Serangan Jantung
Tentu hal ini meningkatkan risiko kematian pada pasien apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Meskipun tidak ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengubah hal yang sudah 'bawaan lahir' ini, tapi setidaknya penelitian ini bisa memberi sedikit masukan untuk tenaga medis.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR