Nakita.id - Banyak pasangan ingin segera memiliki anak, namun terhambat dengan beberapa kondisi.
Sulit hamil juga dapat disebabkan karena kondisi ovarium yang bermasalah.
Satu kondisi kesehatan yang mungkin mengganggu rencana Moms memulai sebuah keluarga adalah kista ovarium.
Kista ovarium ialah ruang di dalam ovarium yang penuh dengan zat cair.
Kista ovarium biasanya terjadi karena ovulasi.
Dalam kebanyakan kasus, kista akan pecah atau terserap kembali.
Baca Juga: Jadi Penyakit yang Paling Sering Diderita Manusia, Yuk Ketahui Gejala dan Penyebab Kista
Terkadang kista ovarium dapat menyebabkan masalah seperti nyeri atau kembung.
Dalam beberapa kasus, mungkin juga mulai tumbuh lebih besar sehingga butuh tindakan medis yang lebih serius.
Melansir Mayo Clinic, berikut beberapa jenis kista ovarium yang perlu Moms waspadai.
1. Kista folikel
Di sekitar titik tengah siklus menstruasi Moms, sel telur keluar dari folikelnya dan berjalan ke tuba falopi.
Kista folikel dimulai ketika folikel tidak pecah atau melepaskan telurnya, tetapi terus tumbuh.
Kista folikel sering tidak memiliki gejala dan hilang dalam satu sampai tiga bulan.
2. Kista korpus luteum
Ketika folikel melepaskan telurnya, ia mulai memproduksi estrogen dan progesteron untuk pembuahan.
Folikel ini sekarang disebut corpus luteum.
Terkadang, cairan menumpuk di dalam folikel, menyebabkan korpus luteum tumbuh menjadi kista.
kista korpus luteum dapat hilang setelah beberapa minggu, kista ini juga dapat berdarah dan menyebabkan rasa sakit.
3. Kista dermoid
Alih-alih cairan yang ditemukan dalam bentuk lain dari kista, ini mengandung kulit, rambut dan kadang-kadang bahkan gigi.
Ini tidak menyebabkan infertilitas.
4. Kistadenoma
Ini adalah pertumbuhan di ovarium yang muncul dari permukaan ovarium.
Mereka tidak akan mempengaruhi kesuburan, tetapi Moms perlu mengobatinya.
Nah, Moms itu dia beberapa kista ovarium yang perlu diwaspadai ya Moms dan segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Bahaya, ini Tanda-tanda awal Kista Ovarium yang Perlu Moms Tahu
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR