Nakita.id – Di tengah Pandemi Covid-19 membuat dunia pendidikan masih harus mengalami berbagai perubahan.
Bagaimana tidak? sudah sekitar 1,5 tahun seluruh jenjang pendidikan harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sebelumnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekonologi (Kemendikbudristek) sudah sepakat untuk kembali melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM) pada saat memasuki tahun ajaran baru 2021/2022 September kemarin.
Namun rencana tersebut hingga sampai saat ini pun terpaksa belum bisa direalisasikan karena pandemi kembali memuncak pada bulan September lalu.
Sehingga kondisi tersebut membuat PTM terbatas tidak mungkin untuk dilakukan.
Namun saat ini Menteri Nadiem Makarim sudah menyampaikan dengan tegas ingin segera mengganti PJJ menjadi PTM sesegera mungkin.
Nadiem mendorong daerah-daerah yang sudah memasuki Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1, 2, 3 untuk segera melakukan PTM terbatas.
Karena Nadiem menilai bahwa PJJ yang dilakukan selama ini mendatangkan efek buruk bagi anak.
Banyak anak-anak yang mengalami ketertinggalan atau Loss learning, kemudian selama PJJ banyak anak yang justru putus sekolah, kemudian mirisnya lagi banyak anak yang justru mendapatkan kekerasan selama menjalani PJJ di rumah.
Hal tersebut lah yang membuat Nadiem terdorong untuk sesegera mungkin melakukan PTM terbatas.
Terkait hal tersebut salah seorang Psikolog Klinis Anak dan Direktur Klinik Psikologi Mentari Anakku yang bernama Firesta Farizal, M.Psi, ikut memberi tanggapan.
Menurut Firesta keinginan Menteri Nadiem untuk menyegerakan PTM terbatas tentu sudah baik dan ia yakin bahwa Kemendikbudristek sudah melakukan berbagai pertimbangan yang matang.
“Indonesia sendiri kan sangat beragam, mulai dari wilayahnya, akses internetnya, kemudahan fasilitasnya, sosial ekonominya jadi sangat mungkin ada berbagai wilayah di Indonesia yang kesulitan sekali di masa PJJ ini,” kata Firesta dalam wawancara bersama Nakita.id, Rabu, (25/08/2021).
Firesta juga menyarankan menjelang diselenggarakannya PTM terbatas para orang tua harus membantu anak dalam berdaptasi dan melakukan berbagai persiapan.
Baca Juga: Bagaimana Nasib Rencana Sekolah Tatap Muka Setelah PPKM Usai? Begini Kata Kemendikbud
Peran orang tua, pihak sekolah, pemerintah dan masyarakat yang terkoordinasi dengan baik juga bisa mempermudah para anak untuk melakukan proses PTM terbatas dengan baik.
“Kita harus membantu anak beradaptasi dengan PTM terbatasnya, tapi saya yakin kalau kita persiapkan dengan matang dan kita betul-betul bekerja sama, berkoordinasi semua pihak misalnya sekolah, pemerintah, masyarakat, orang tua, mudah-mudahan prosesnya akan lebih mudah untuk anak,” tutup Firesta.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR