“Hubungan anak dan orang tua menjadi tidak baik. Anak akan menjadi tegang, atau menjadi berjarak, takut dengan orang tua,” kata Firesta dalam wawancara bersama Nakita.id, Rabu (25/08/2021).
Memarahi atau memukul bukan justru membuat anak menjadi semangat belajar, namun justru membuatnya memiliki pemikiran negatif.
“Anak jadi semakin tidak semangat belajar, anak jadi punya persepsi negatif tentang dirinya merasa bahwa ia memang tidak mampu untuk belajar dengan baik,” tambahnya.
Selain itu anak yang mendapatkan kekerasan juga akan mengalami trauma yang berkepanjangan Moms.
“Jadi kekerasan tidak hanya menyakiti anak secara fisik tapi juga menyakiti anak secara mental dan bisa jadi membentuk konsep diri yang negatif pada anak. Belum lagi anak bisa trauma yang cukup panjang karena kan kekerasan variasinya macam-macam mulai dari verbal, fisik, dan lainnya,” tutupnya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR