Nakita.id - Apakah Moms masih takut untuk ikut vaksinasi Covid-19?
Ya, saat ini sebagian warga di Indonesia telah melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Sayangnya sebagian lagi masih ada yang enggan karena takut akan efek samping yang didapatkan.
Padahal ahli sudah berkali-kali menjelaskan terkait efek samping vaksinasi seperti demam, pegal di lengan atau pegal di bekas suntikan hingga mual.
Jika Moms masih takut ikut vaksinasi, coba simak kisah seorang nenek yang bersaksi usai dirinya divaksin Covid-19.
Ia juga menjelaskan apa yang dirasakannya usai disuntik vaksin.
Apakah si Nenek mengalami efek samping yang parah?
Jaonah (91) merupakan warga lanjut usia (lansia) tertua yang dicatatkan Dinas Kesehatan Kota Tegal sebagai penerima suntikan dua kali vaksin Covid-19.
Nenek yang tinggal di RT 6 RW 2 Kelurahan Bandung, Kecamatan Tegal Selatan ini pun mengaku tetap bugar dan tak merasakan efek samping usai divaksin.
"Mboten krasa nopo-nopo (Tidak merasa apa-apa),” kata Jaonah saat ditanya Wali Kota Dedy Yon usai menerima kartu vaksin di rumah ketua RW setempat, Jumat (27/8/2021).
Baca Juga: Mengapa Vaksin untuk Penyintas Covid-19 Itu Penting? Ahli Langsung Berkata Seperti Ini
Jaonah yang sehari-hari masih aktif sebagai perajin batik tulis motif khas Tegalan ini awalnya mendapat suntikan vaksin dosis pertama pada Selasa 6 Juni lalu.
Lebih dari sebulan kemudian, disusul dengan menerima suntikan dosis kedua, atau tepatnya 21 Juli 2021.
"Suntiknya di Puskesmas Bandung," terang Jaonah yang lahir tahun 1930 dan memiliki lima anak.
Camat Tegal Selatan Sartono menyampaikan bahwa vaksinasi lansia di Kecamatan Tegal Selatan memang terus digencarkan.
Menurut Sartono, Jaonah juga merupakan salah satu contoh lansia usia tertua yang sudah divaksin.
“Alhamdulillah Ibu Jaonah sudah vaksin dosis kedua, dan tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan yang selama ini menjadi ketakutan warga untuk divaksin,” kata Sartono.
Baca Juga: Masih Bingung Soal Vaksin untuk Penyintas Covid? Dokter Reisa Berkata Seperti Ini
Selain Jaonah, ungkap Sartono ada warga lainnya, Pardi yang berusia 83 tahun dan sudah melaksanakan vaksin dosis pertama.
Sartono berharap seluruh lansia di Kecamatan Tegal Selatan yang berusia 50 tahun ke atas termasuk pra lansia segera datang ke pelayanan untuk mengikuti vaksinasi.
"Lansia tidak perlu takut untuk datang ke pelayanan vaksin, sebab sebelum divaksin selalu dilaksanakan screening untuk menentukan apakah layak atau tidak divaksin," terangnya.
(Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Cerita Nenek 91 Tahun Usai 2 Kali Divaksin Covid-19: Mboten Krasa Nopo-nopo")
Dua Resep Spesial ala Anchor yang Wajib Dicoba, Meracik Keajaiban Momen Liburan Bersama Keluarga
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR