Ketika ilmu sudah didapatkan, barulah terapkan stimulasi tersebut kepada Si Kecil.
"Jadi ketika dia sudah memahami ilmunya terus kemudian dia mempraktikkan stimulasinya, itu sebenarnya sudah peran terbaik yang bisa dilakukan," jelas psikolog yang praktik di Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok.
Ketika Moms dan Dads sudah memberikan berbagai stimulasi tetapi kemudian menduga ada keterlambatan pada anak, maka perlu dilakukan deteksi dini.
"Deteksi itu bisa dengan kalau skala yang terkenal itu KPSP, kuesioner pra skrining perkembangan," jelas Nina.
Nina menyebutkan bahwa deteksi dini melalui KPSP ini untuk pemeriksaan fisik dan kognitif anak.
Tetapi kalau sudah melakukan deteksi dini dan merasa masih ragu, maka Nina menyarankan Moms untuk membawa Si Kecil ke dokter anak, psikolog klinis, atau klinik tumbuh kembang.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR