Diantaranya kerap menjadi penyebab terjadinya serangan jantung mendadak, yang acap kali berujuang pada kematian:
Kardiomiopati
Suatu kondisi penebalan otot jantung, dimana otot jantung menjadi kental atau membesar dan tidak berkontraksi dengan baik.
BACA JUGA: 6 Cara Sederhana Ini Ampuh Mengusir Cicak dari Rumah
Otot jantung tidak dilengkapi dengan suplai darah yang cukup untuk jangka waktu lama dan berhenti memompa darah secara efisien.
Mereka yang jumlah darahnya dipompa keluar, dengan detak jantung kurang dari 30%, bisa dikatakan berisiko tinggi terkena serangan jantung.
Gagal jantung kongestif
Ini keadaan jantung gagal memenuhi kebutuhan nutrisi dan oksigen yang diperlukan seluruh organ tubuh.
Akibatnya, jumlah pasokan darah ke jantung menurun.
Menyebabkan jantung tidak cukup banyak mengedarkan darah ke seluruh tubuh hingga kembali lagi ke jantung melalui paru-paru.
Terjadilah kebocoran air dari pembuluh darah kapiler.
BACA JUGA: Jangan Konsumsi Jahe dalam Kondisi Ini, Picu Gangguan Kesehatan Serius
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Boldsky |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR