Nakita.id - Memantau tumbuh kembang anak merupakan hal yang penting dilakukan sejak Si Kecil lahir.
Dalam memantau tumbuh kembangnya, orangtua bisa memberikan berbagai stimulasi untuk merangsang kemampuan bicara, berjalan, dan lain sebagainya.
Kemudian orangtua juga bisa memberikan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi hariannya.
Baca Juga: Inilah Tips Memilih Klinik Tumbuh Kembang Anak Agar Si Kecil Bisa Terpantau Dengan Maksimal
Dan salah satu cara lainnya yaitu memastikan bahwa tumbuh kembang anak optimal melalui klinik tumbuh kembang.
Kalau berbicara kata 'klinik' orang-orang sudah berpikiran bahwa didatangi saat sakit saja.
Tetapi kenyataannya klinik tumbuh kembang didatangi tidak hanya saat sakit saja, tetapi juga saat Si Kecil dalam kondisi sehat.
Seorang dokter anak dalam wawancaranya bersama Nakita.id, dr. Loysa Ladydi, Sp.A, M.Ked, Klin menjabarkan kapan saja anak perlu dibawa ke klinik tumbuh kembang.
dr. Loysa menyebutkan bahwa membawa anak ke dokter anak atau ke klinik tumbuh kembang tidak melulu saat ia sakit saja.
Bahkan Si Kecil bisa dibawa sejak ia baru lahir.
Sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, dr. Loysa menyebutkan bahwa di 1 tahun pertama kehidupan Si Kecil, ia perlu setiap bulan untuk dibawa ke klinik tumbuh kembang.
Di 1 tahun pertama tersebut akan dilihat pertumbuhannya.
Baca Juga: Ketahui Ciri-ciri Anak Terlambat Tumbuh Kembang yang Harus Diwaspadai
"Nanti diperiksa berat badannya, panjang badannya, lingkar kepala," jelas dokter anak yang praktik di RS Almah Tanjung Pandan, Belitung.
Memasuki usia 1-3 tahun, maka Si Kecil butuh 3 bulan sekali untuk dibawa ke klinik tumbuh kembang.
Nantinya Si Kecil akan dilihat pertumbuhan dan perkembangannya.
"Itu juga yang dievaluasi sama berat badan, panjang badan, lingkar kepala, dan kita juga memberikan imunisasi," jelas dr. Loysa.
Saat Si Kecil memasuki usia 3-6 bulan, dr. Loysa menyarankan setidaknya 6 bulan sekali membawa Si Kecil untuk konsultasi ke klinik tumbuh kembang.
"Jadi buat Mama dan Papa ke klinik tumbuh kembang kapan ke sana itu sudah rekomendasi baku itu rekomendasi dari 2014,"
"Itu bisa disosialisasikan buka saat anak sakit anak saya kita. Nanti ketahuan saat ngobrol-ngobrol tiap 3 bulan anaknya sudah bisa apa," jelas dokter anak yang juga praktik di RS Bakti Asih Tanjung Pandan, Belitung.
Di lain kesempatan, seorang psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog atau yang akrab dipanggil Nina dalam wawancaranya bersama Nakita.id menjelaskan bahwa nanti saat di klinik tumbuh kembang anak akan diperiksa oleh berbagai ahli.
"Jadi kalau di klinik tumbuh kembang itu biasanya ada beberapa ahli yang bekerja sama jadi cara kerjanya itu macem-macem,"
"Sda yang dalam 1 kali pemeriksaan setiap ahli langsung masuk sekaligus misalnya ada dokter anak, psikolog anak, terus kemudian yang lain seperti psikiater anak, perawat anak. Jadi beberapa ahli dalam 1 ruangan,"
"Ada pula yang pemeriksaannya sendiri-sendiri. Jadi kayak misalnya sekarang di jadwalin sama dokter anak, besok di jadwalin dengan psikolog anak misalnya seperti itu," jelas Nina.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR