Bayi yang mendapat BLW berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena bayi yang menentukan jenis makanan yang dihabiskan dan berapa banyak.
Sering kali apa yang dipilih bayi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serta zat gizi mikro terutama zat besi.
Bila ini terjadi, dikhawatirkan kecukupan nutrisi Si Kecil tidak optimal.
Akibatnya, anak terancam kekurangan asupan gizi, baik mikro seperti protein maupun makro seperti vitamin.
BACA JUGA: Lucu! Tidurkan Anaknya, Haykal Kamil Nyanyikan Lagu ini, Eh Ternyata Enggak Hafal
Namun, sebagian beranggapan bahwa metode BLW mendorong bayi untuk menerima berbagai macam tekstur dan rasa makanan sehingga lebih mudah menerima makan “sehat” seperti sayur-sayuran.
Ada pula anggapan bahwa metode BLW berdampak pada kemampuan bayi mengatur rasa lapar dan mencegah obesitas.
Namun hal ini tidak terbukti berdasarkan studi terbaru oleh Taylor (2017) yang menemukan, bayi yang menjalani metode BLW memiliki indeks massa tubuh yang sama dengan bayi yang diberi MPASI secara konvensional.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR