Selain itu, orangtua sebaiknya memberikan kesempatan bagi anak untuk melakukan banyak aktivitas yang melibatkan gerak.
"Misalnya, kita lagi mau main pura-pura jadi binatang, 'Bunda jadi kodok, adik jadi kelinci, ayo kita sekarang kejar kelincinya,' terus anaklompat sebagai kelinci, Moms bisa lompat seperti kodok atau kakak berperan sebagai apa, di situ ada interaksi, ada kebutuhan anak buat bergerak juga terfasilitasi," jelas Firesta.
Menurut Firesta, selama pandemi, keluarga butuh melakukan banyak hal di rumah, terutama untuk menstimulasi perkembangan anak.
"Akhirnya tidak banyak yang bisa dilakukan di luar rumah sehingga yang di dalam rumah butuh diperkuat," kata Firesta.
Dengan memperkuat interaksi yang dilakukan di rumah, Firesta berharap anak bisa tetap berkembang sesuai dengan usia mereka.
"Jangan sampai kita jadi terbatas karena pandemi, jadi kurang memberikan stimulasi atau kurang memberikan kesempatan pada anak untuk bisa mengembangkan banyak hal dalam dirinya," pungkas Firesta.
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR