Nakita.id - Menjaga kesehatan tubuh memang penting untuk dilakukan.
Sama seperti bagian tubuh lainnya, area kewanitaan juga perlu dijaga dan dirawat kebersihannya.
Jika vagina tidak dirawat dan diabaikan kesehatannya, maka akan timbul masalah baru.
Baca Juga: Moms Pasti Senang, 9 Makanan Ini Ternyata Baik Untuk Kesehatan Miss V
Masalah pada vagina bisa memengaruhi kesuburan, dan juga gairah seksual untuk mencapai orgasme.
Tentu saja Moms tidak ingin hal ini terjadi dan berpengaruh pada kualitas bercinta bersama Dads.
Karena itu, penting untuk mengenali beberapa faktor yang dapat merusak kesehatan vagina.
Berikut adalah beberapa hal yang memengaruhi kesehatan vagina, seperti dilansir dari Mayo Clinic.
Seks
Aktivitas berhubungan badan yang Moms lakukan bisa memengaruhi kualitas pada vagina.
Melakukan seks tanpa kondom dapat menyebabkan infeksi menular seksual.
Seks yang dilakukan secara paksa yatau cedera pada area panggul dapat menyebabkan trauma vagina.
Baca Juga: Duh Ternyata Masih Banyak Perempuan yang Belum Tahu, Ternyata Ini Penyebab Miss V Kering
Perawatan kesehatan tertentu
Kondisi seperti endometriosis dan penyakit radang panggul, dapat menyebabkan seks yang menyakitkan.
Jaringan parut dari operasi panggul dan beberapa perawatan kanker tertentu juga bisa menyebabkan seks yang menyakitkan.
Jika Moms mengonsumsi beberapa jenis antibiotik maka akan meningkatkan risiko infeksi jamur vagina.
Masalah psikologis
Kecemasan dan depresi dapat menyebabkan rendahnya tingkat gairah seks yang menyebabkan rasa kurang nyaman saat berhubungan badan.
Jika seseorang memiliki trauma karena pernah mengalami pelecehan seksual atau pengalaman seks yang kurang menyenangkan maka akan menyebabkan rasa sakit yang terkait dengan seks.
Tingkat hormon
Perubahan kadar hormon yang terjadi dapat memengaruhi kesehatan vagina.
Seperti produksi estrogen yang menurun setelah menopause dan selama menyusui.
Hilangnya estrogen dapat menyebabkan lapisan vagina menjadi menipis dan membuat seks terasa menyakitkan.
Baca Juga: Berikut Ini Beberapa Cara Mengatasi Vagina Berbau Tidak Sedap Selama Masa Kehamilan
Kehamilan dan persalinan
Saat Moms hamil, Moms akan berhenti mengalami menstruasi sampai bayi terlahir.
Selama menjalani kehamilan, keputihan pada area kewanitaan sering meningkat.
Dalam beberapa kasus, episotomi, sayatan yang dibuat dalam jaringan antara pembukaan vagina dan anus selama persalinan diperlukan.
Persalinan normal juga dapat menurunkan tonus otot dalam vagina.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR