Nakita.id - Bakal menjadi seorang ibu bukanlah perkara mudah. Moms tentu harus menjaga kesehatan, antara Moms sendiri dan buah hati yang ada di dalam kandungan.
Tapi saat hamil kehidupan Moms pasti tak luput dari yang namanya mitos vs fakta kehamilan.
Biasanya mitos vs fakta kehamilan ini disebar dari mulut ke mulut hingga sampai terdengar oleh ibu hamil.
Biasanya mitos vs fakta kehamilan ini berisi tentang pantangan-pantangan dan apa yang boleh dilakukan oleh ibu hamil.
Salah satunya adalah ibu hamil dilarang minum air hangat karena bisa membahayakan janin.
Tapi apa benar minum air hangat bisa membahayakan kesehatan ibu hamil? Mari kita simak penjelasannya.
Ketika sebelum hamil punya kebiasaan minu air hangat pasti aneh rasanya ketika Moms harus meninggalkan kebiasaan tersebut saat hamil.
Ya tapi mau bagaimana lagi, karena banyak orang melarang minum air hangat saat hamil, maka Moms harus menuruti.
Takutnya terjadi sesuatu dengan janin yang ada dalam kandungan.
Tapi sebenarnya, mengutip dari Being the Parent, boleh minum air hangat saat hamil tapi jangan terlalu panas.
Minum air hangat yang terlalu panas bisa membakar langit-langit mulut, ini berlaku bagi ibu hamil ataupun orang pada umumnya.
Air yang terlalu panas juga bisa meningkatkan asam lambung di dalam perut. Jadi pastikan Moms minum air dengan suhu yang pas dan tidak terlalu panas.
Justru kebalikan dari mitosnya, faktanya ada sederet manfaat minum air hangat saat hamil, lo Moms.
Berikut manfaatnya:
1. Minum air hangat untuk memulai hari membantu mengeluarkan racun-racun pada tubuh.
2. Memudahkan nutrisi dicerna tubuh ibu hamil dan bayi dalam kandungan.
3. Mengurangi kelelahan, dehidrasi, konstipasi, kram, bahkan morning sickness dan mencegah heartburn yang biasa dialami ibu hamil.
4. Mencegah dehidrasi pada saat hamil.
5. Air putih hangat juga meningkatkan stamina dan membantu melawan infeksi.
6. Membantu detoksifikasi dan meningkatkan sistem pencernaan.
7. Mencegah sakit tenggorokan, demam, flu dan batuk.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | being the parent |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR