Selama waktu itu, 3.088 peserta pria telah didiagnosis menderita kanker prostat.
Menariknya, pria yang melaporkan minum teh paling banyak menunjukkan "risiko kecil tetapi secara signifikan lebih rendah" terkena kanker prostat, dibandingkan dengan pria yang minum teh paling sedikit.
Bahkan, ketika para peneliti memperhitungkan usia dan gaya hidup, minum teh secara teratur menunjukkan efek yang sama.
Kesimpulannya, para peneliti melaporkan, di antara peminum teh, ada hubungan positif kecil antara minum teh dan penurunan risiko kanker prostat.
Mereka mencatat bahwa temuan mereka tidak cukup banyak untuk pria yang tidak minum teh untuk menyalakan ketel.
Minum teh menghasilkan tingkat antioksidan dan nutrisi lain yang menguntungkan.
Belum lagi, hidrasi ekstra dari cangkir itu yang membantu menjaga sistem tubuh tetap seimbang.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,eatthis.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR