Nakita.id - Kita semua tahu pandemi Covid-19 memang membuat semua kegiatan sosial tutup total.
Mulai dari kegiatan rutin pemerintahan sampai dengan meminta anak-anak sekolah melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Bahkan sudah hampir 2 tahun, sejak pandemi Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia awal Maret 2020 anak-anak Indonesia tidak bisa bersekolah seperti biasanya.
Hal ini untuk mencegah penularan wabah Covid-19 dan mencegah terjadinya klaster baru.
Tapi baru-baru ini WHO dan UNICEF mendesak Indonesia untuk segera melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Ada beberapa alasan WHO dan UNICEF minta Indonesia segera melaksanakan sekolah tatap muka.
Bahkan di daerah dengan tingkat Covid-19 yang tinggi, WHO merekomendasikan agar sekolah tetap dibuka kembali.
Rekomendasi tersebut keluar setelah selama 18 bulan sekolah di Indonesia memberlakukan pembelajaran jarak jauh.
Adapun pembukaan sekolah harus dilakukan secara aman mengingat adanya penularan varian delta yang tinggi.
Pembukaan sekolah harus dilakukan dengan langkah-langkah untuk meminimalkan virus, seperti menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat di antaranya menjaga jarak fisik setidaknya satu meter, dan mencuci tangan dengan sabun secara teratur.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com,WHO |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR