Tabloid-Nakita.com – Hormon memegang peranan penting bagi Mama. Tidak hanya berpengaruh pada kesehatan, hormon juga sangat diperlukan untuk Mama yang ingin hamil. Ketidak seimbangan hormon akan mencegah terjadinya masa subur. Mama yang sedang hamil dan mengalami masa menopause juga menjadi salah satu penyeab ketidak seimbangan hormon. Ini gejala ketidakseimbangan hormon.
Baca juga: Hormon tiroid kurang sebabkan sulit hamil
Salah satu gejala yang paling mudah ialah ketika Mama tidak memiliki siklus menstruasi yang teratur. Jika Mama tidak setiap bulan mengalami menstruasi, bisa jadi hormon esterogen atau progesteron mengalami kondisi yang berlebihan. Kondisi di mana hormon progesteron yang tidak seimbang juga ditandai dengan kesulitan tidur. Kekurangan progesteron akan membuat Mama jadi berkeringat dan sulit tidur.
Baca juga: Hormon pengaruhi kesuburan
Tumbuhnya jerawat sangat banyak juga menjadi gejala ketidakseimbangan hormon. Produksi minyak pada wajah yang berlebih disebabkan oleh kelebihan hormon androgen. Hormon ini juga memengaruhi sel-sel kulit yang menyebabkan pori-pori tersumbat dan menyebabkan jerawat. Jadi sering lupa juga disebabkan oleh hormon. Hormon esterogen dapat memengaruhi bagian otak yang disebut neurotransmitter.
Hormon yang tidak seimbang juga ditandai dengan perut yang sering kembung. Usus dapat merespons hormon esterogen dan progesteron. Jika lebih tinggi atau lebih rendah, Mama secara langsung akan merasakan dampaknya pada perut yang jadi mual dan sakit perut. Kelelahan yang berkepanjangan menandakan Mama mengalami kelebihan hormon progesteron. Leher Mama juga menjadi lebih berat akibat ketidakseimbangan hormon ini.
Baca juga: Terapi hormon untuk kesuburan
Perubahan mood menjadi salah satu gejala ketidakseimbangan hormon yang sering Mama rasakan. Sebelum masa menstruasi biasanya Mmaa sering merasakan hal ini. Perubahan hormon esterogen membuat Mama jadi punya mood yang naik turun. Terkadang ketidakseimbangan hormon dan perubahan mood ini jadi membuat Mama lebih senang makan. Hormon esterogen berdampak pada leptin, kadar kenyang seseorang.
(Niken/ Web MD)
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR