Nakita.id - Baru-baru ini, dunia hiburan dikejutkan dengan kabar dari Tukul Arwana.
Diketahui, Tukul Arwana pendarahan otak pada Rabu (22/9/2021).
Komedian Tukul Arwana bahkan sampai tidak sadarkan diri hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Pemilik nama asli Tukul Riyanto atau lebih dikenal dengan nama Tukul Arwana, kini mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Cawang, Jakarta Timur.
Sang anak, AKP Ega Prayudi, membenarkan jika sang ayah mengalami pendarahan di otak.
"Iya, betul (Tukul alami pendarahan di otak atau kepala)," kata Ega Prayudi ketika dihubungi awak media, Kamis (23/9/2021), dikutip dari Tribunnews.com.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, kabarnya Tukul Arwana sempat mengalami sakit kepala (pusing) secara mendadak.
Tukul mengaku kepalanya pusing pada Rabu sore.
Namun, sakit kepala tersebut tidak hilang hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
"Sebelum Magrib ya. Enggak tahu itu, tadi tiba-tiba sebentar doang kelihatannya pusing ya sudah dibawa ke dokter," kata Jaka, salah satu kerabat Tukul.
Pendarahan di otak atau dalam bahasa medis disebut dengan brain hemorrhage disebabkan oleh arteri di otak meledak dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, gejala pendarahan otak tergantung pada area otak yang terlibat.
Gejala pendarahan otak terkadang terlihat samar dan tidak dapat diprediksi, namun umumnya meliputi:
- Kesemutan tiba-tiba, kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan pada wajah, lengan atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
- Sakit kepala tiba-tiba, sakit kepala seperti tersambar parah terjadi dengan perdarahan subarachnoid.
Baca Juga: Viral Berita Tukul Arwana Pendarahan Otak Setelah Vaksin Covid-19, RS PON Bongkar Fakta yang Terjadi
- Mual dan muntah.
- Kebingungan.
- Pusing.
- Kejang.
- Kehilangan penglihatan atau kesulitan melihat.
- Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
- Leher kaku dan sensitif terhadap cahaya.
Pendarahan di otak juga dapat menyerang saraf, sehingga menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan menelan, bicara tidak normal atau cadel, bahkan kesulitan membaca, menulis atau memahami ucapan.
Parahnya, pendarahan di otak dapat menyebabkan perubahan tingkat kesadaran atau kewaspadaan, kekurangan energi, kantuk atau koma.
Hal ini ditandai dengan gejala kesulitan bernapas dan detak jantung tidak normal (jika perdarahan terletak di batang otak).
Sementara itu, dari laman WebMD, pendarahan otak biasanya disebabkan oleh beberapa faktor.
Di anataranya, yaitu trauma kepala, tekanan darah tinggi, aneurisma (pembengkakan pembuluh darah di otak), kelainan pembuluh darah, kelainan dinding pembuluh darah, gangguan aliran darah, tumor otak, bahkan penyakit hati (sirosis).
Bertambahnya usia rupanya juga meningkatkan risiko pendarahan di otak dan stroke.
Keseriusan dan hasil dari pendarahan otak tergantung pada penyebabnya, lokasi di dalam tengkorak, ukuran pendarahan, jumlah waktu yang lewat antara pendarahan dan pengobatan, usia dan kesehatan secara keseluruhan.
Setelah sel-sel otak mati, mereka tidak beregenerasi.
Kerusakan bisa parah dan mengakibatkan cacat fisik hingga mental.
Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah pendarahan.
Anak Tukul Arwana, Ega Prayudi meminta doa kesembuhan untuk Tukul Arwana.
"Nanti saya kabari lagi. Mohon doanya, ya," ujar Ega Prayudi.
(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Kenali Gejala Pendarahan Otak, Selain Sakit Kepala Seperti Tukul Arwana Kesemutan Jadi Tanda")
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Tribunnews.com,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR