Nakita.id - Seberapa penting, sih, kita melakukan eksfoliasi secara berkala?
Setiap hari saat beraktivitas tentu kulit kita akan bersentuhan dengan banyak hal.
Baik beraktivitas di dalam ruangan, maupun di luar ruangan keduanya sama-sama membuat kotoran menempel di kulit kita.
Di luar ruangan, kulit kita bersentuhan dengan udara yang kotor dan paparan sinar matahari.
Menggunakan AC saat di dalam ruangan juga sama saja.
Kotoran yang menumpuk pada kulit kita barangkali tidak cukup terangkat walau dengan mandi saja.
Maka dari itu, dibutuhkan eksfoliasi untuk menjadi kesehatan kulit, terutama pada saat mandi.
Melakukan eksfoliasi meminimalisir terjadinya kulit dengan jerawat-jerawat kecil (beruntusan).
Dilansir dari Healthline, kulit mati dan kotoran yang menempel pada kulit bisa menyumbat pori-pori dan membuat wajah berjerawat.
Menurut American Academy of Dermatology juga bisa membuat kulit menjadi lebih cerah.
Eksfoliasi mampu meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh sehingga mampu mencerahkan kulit wajah.
Tahukah Moms, eksfoliasi kulit ini juga wajib memperhatikan jenis kulit?
Banyak yang mengatakan bahwa eksfoliasi kulit ini tidak cocok untuk beberapa jenis kulit.
Padahal, eksfoliasi kulit memang harus dilakukan agar kulit bersih dan sel-sel kulit mati bisa terangkat.
Yang terpenting sebenarnya adalah melakukan eksfoliasi sesuai jenis kulit yang dimiliki.
Tak hanya mencerahkan kulit.
Eksfoliasi juga mampu untuk melancarkan sirkulasi darah.
Kulit yang sering dilakukan eksfoliasi juga lebih mampu menyerap skincare.
Tentu kita ingin bukan, agar serum dan pelembab menyerap lebih mudah ke dalam kulit dan bermanfaat?
Namun, ketahui dulu jenis kulit yang Moms miliki.
Eksfoliasi apa yang cocok dilakukan untuk tipe kulit seperti Moms?
Sangat perlu untuk mengetahui jenis kulit yang dimiliki sebelum melakukan eksfoliasi.
Sebab, tiap tipe kulit membutuhkan perawatan yang berbeda.
Dilansir dari Healthline, teknik eksfoliasi ada dua macam, yaitu mekanis dan kimia.
Eksfoliasi dilakukan secara mekanis dengan alat-alat tertentu, seperti spons, sikat, handuk, dan lain-lain.
Sedangkan, eksfoliasi secara kimia jika dilakukan dengan skincare tertentu.
Berikut adalah eksfoliasi yang baik untuk tiap tipe kulit:
1. Kulit kering
Tipe kulit kering tidak cocok dilakukan secara mekanis.
Walaupun eksfoliasi bagi pemilik tipe kulit kering memang sangat penting, eksfoliasi secara mekanis bisa merusak jaringan kulit bagian luar.
Eksfoliasi bagi kulit kering secara mekanis hanya akan membuat kulit semakin kering.
Maka dari itu, untuk kulit kering akan lebih baik menggunakan eksfoliasi secara kimia dengan menggunakan AHA atau alpha-hydroxy acid.
Kandungan asam glikolat yang terkandung dalam AHA mampu menghilangkan sel kulit mati yang ada di epidermis.
Asam glikolat juga mampu membuat kulit menjadi lebih sehat.
Tips bagi pemilik kulit kering, gunakan SPF atau pelembab setelah mengggunakan AHA.
2. Kulit sensitif
Sama dengan pemilik kulit kering, pemilik kulit sensitif juga dianjurkan untuk menghindari teknik eksfoliasi secara mekanis.
Hal ini hanya akan membuat kulit menjadi semakin mengalami iritasi dan bisa membuat kulit menjadi kemerahan.
Bagi pemilik kulit sensitif wajib untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk melakukan eksfoliasi.
3. Kulit berminyak
Dilansir dari Healthline, pemilik kulit berminyak biasanya memiliki kulit yang cenderung tebal.
Itulah yang membuat pemilik kulit berminyak akan lebih baik menerapkan eksfoliasi secara mekanis.
Moms yang memiliki kulit berminyak disarankan menggunakan bahan scrub.
Penggunaan scrub untuk eksfoliasi dengan gerakan memutar akan menghasilkan manfaat yang maksimal.
4. Kulit normal
Bagi yang memiliki kulit normal, metode eksfoliasi apapun bisa digunakan.
Tak ada salahnya mencoba kedua metode dan mengetahui mana yang lebih cocok untuk digunakan.
5. Kulit kombinasi
Bagi yang memiliki kulit kombinasi, diperlukan kedua teknik untuk eksfoliasi.
Namun, jangan menggunakan teknik yang sama di waktu yang hampir berdekatan.
Sebab, hal ini hanya akan membuat Moms yang memiliki kulit kombinasi terkena iritasi setelah eksfoliasi.
Disarankan untuk menggunakan pelembab setelah melakukan eksfoliasi.
Sesering apa, sih, harus melakukan eksfoliasi?
Jadwal eksfoliasi bisa disesuaikan dengan tipe kulit dan teknik yang Moms gunakan.
Apabila bahan kimia yang dipakai untuk eksfoliasi cukup keras, cukup melakukan eksfoliasi satu kali dalam satu hingga dua minggu saja.
Namun, tipe kulit yang berminyak sudah seharusnya lebih sering melakukan eksfoliasi.
Hal paling aman yang bisa dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter kulit untuk memulai melakukan eksfoliasi secara berkala.
Jangan sampai melakukan eksfoliasi terlalu sering.
Sebab, terlalu sering melakukan eksfoliasi bisa menyebabkan kulit menjadi kemerahan lalu iritasi.
Apabila kulit terlihat kemerahan, meradang, mengelupas, dan iritasi, itulah saatnya Moms berhenti melakukan eksfoliasi.
Dilansir dari Healthline, eksfoliasi dengan produk kecantikan yang mengandung retinol dan benzoyl peroksida harus dihindari.
Ini hanya akan membuat kulit Moms mudah berjerawat.
Menggunakan pelembap atau aloevera setelah melakukan eksfoliasi juga penting, sebab mampu mendinginkan kulit setelah eksfoliasi.
Apabila memiliki rosacea, hindari terlebih dahulu mengeksfoliasi kulit karena dapat membuat kulit semakin iritasi.
Terpenting sebelum melakukan eksfoliasi, kenali dulu jenis kulit kita.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR