Nakita.id - Moms, aksi kejahatan ada di sekitar kita dan bisa mengancam keselamatan Si Kecil.
Terutama, kasus penculikan anak yang membuat orangtua di rumah jadi khawatir.
Perlu diingat bahwa 'orang jahat' tidak selalu laki-laki dan orang yang tidak kita kenal.
Bahkan, orang terdekat pun bisa saja menjadi pelaku kejahatan.
Baca Juga: Ramai Berita Penculikan Anak di Jabodetabek, Ternyata Hanya Hoaks! Ini Faktanya
Jadi, penting bagi Moms dan Dads untuk memberi pemahaman mengenai hal ini kepada anak.
Beritahukan pada Si Kecil siapa saja yang bisa mereka percayai.
Lalu, apa yang harus dilakukan jika seseorang ingin membawa mereka ke suatu tempat tanpa sepengetahuan Moms dan Dads-nya?
Melansir dari Bright Side, ini beberapa hal yang harus diajarkan orangtua kepada anak untuk melindungi dirinya sendiri.
1. Bahaya tidak selalu datang dari orang tak dikenal
Dalam bayangan anak, orang jahat adalah sosok yang menakutkan dan tidak ramah seperti di film-film.
Padahal kenyataannya, orang tersebut bisa kelihatan baik dan ramah untuk memperdaya anak-anak kita.
Jadi, peringatkan anak untuk selalu waspada kepada siapapun yang mendekati mereka tanpa sepengetahun Moms dan Dads.
2. Siapa saja orang dewasa yang bisa dipercaya?
Buat daftar orang-orang dewasa yang bisa dipercaya oleh Moms dan Dads.
Misalnya, sahabat dekat, tetangga yang kalian kenal dengan baik, atau pengasuh anak.
Oleh karena itu, selain dengan orang-orang tersebut, anak harus bersikap waspada.
Baca Juga: Ramai Kasus Penculikan Anak, Titi Kamal dan Christian Sugiono Gunakan Cara Ini Untuk Antisipasi
3. Berlari ke arah yang berlawanan saat diikuti mobil
Beri pemahaman kepada anak, saat mereka diikuti oleh mobil, segeralah lari ke arah yang berlawanan.
Dengan begitu, saat mobil harus putar balik, anak jadi punya banyak waktu untuk melarikan diri.
4. Saat dalam bahaya, minta pertolongan dari ibu dan anak
Dalam kondisi genting, anak mungkin panik karena tidak menemukan satu orang pun yang ada di daftar 'orang dewasa yang bisa dipercaya'.
Saat menghadapi situasi ini, beritahu padanya untuk minta tolong kepada ibu yang membawa anak-anak.
Anak juga bisa mencari petugas polisi jika ada, tetapi kemungkinan besar ibu yang membawa anak-anak akan lebih mudah ditemukan.
5. Beri tahu orang lain bahwa kita dalam keadaan bahaya
Saat dalam bahaya, menangis dan menjerit saja tidak cukup. Anak-anak biasanya suka mengamuk di tempat umum, jadi orang lain akan menganggapnya biasa saja.
Baca Juga: Sudah Rapi Siap Berangkat ke Sekolah, Bocah TK Diculik Pedagang Mainan, Orangtua:
Beritahukan anak untuk meneriakkan kata-kata ini dengan lantang, seperti, "Om/tante Siapa, saya enggak kenal!" atau “Di mana Mama dan Papa saya? Tolong!"
Kalau teriakan belum cukup untuk menarik perhatian orang, tidak apa-apa untuk merusak barang. Jatuhkan saja benda-beda di rak jika sedang berada di dalam toko.
6. Harus berani mengatakan 'tidak'
Mungkin sulit bagi anak untuk menolak ajakan orang dewasa, tetapi Moms harus mengajarinya bersikap tegas.
Moms dan Si Kecil bisa bermain peran, untuk mengetahui bagaimana ia akan merespons jika ada ornag mencurigakan yang menawarkan permen atau minta tolong.
Source | : | Bright Side |
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR