Nakita.id - Kebutuhan gizi anak memang menjadi prioritas utama bagi para orangtua.
Ketika anak baru saja lahir sudah seharusnya Moms dan Dads memberikan asupan gizi terbaik untuk tumbuh kembangnya.
Gizi anak yang terpenuhi tentu akan berpengaruh besar bagi perkembangan otak anak.
Baca Juga: Para Orangtua Wajib Tahu, Ini Pentingnya Menemani Anak Makan Agar Kebutuhan Gizi Si Kecil Terpenuhi
Rata-rata anak yang cerdas dihasilkan dari kebutuhan gizinya yang terpenuhi sejak lahir.
Tetapi mungkin Moms dan Dads merasa kebingungan bagaimana cara mencukupi kebutuhan gizi harian Si Kecil.
Sehingga melakukan berbagai macam cara sederhana hingga cara yang ekstrem agar gizi harian anak tercukupi.
Menurut Ririn Rochmawati, S.Gz, Ahli Gizi Puskesmas Gayam Bojonegoro Jawa Timur, gizi bayi yang baru lahir bisa diperoleh dalam pemberian ASI ekslusif.
Idealnya bayi akan mendapatkan gizi yang sempurna dari ASI dengan waktu menyusu 8-12 kali selama satu hari.
"Kalau bayi lebih bagusnya diberikan ASI ekslusif diberikan 0-6 bulan atau 180 hari diberikan 8-12 kali menyusuinya," ucap Ririn dalam wawancara ekslusif bersama Nakita.id, Selasa (5/10/2021).
Tetapi mungkin pemberian ASI bisa menjadi dilema ketika ada sebagian Moms yang sibuk bekerja sehingga tak bisa langsung memberikan ASI melalui payudara.
Ririn menyarankan bagi Moms pekerja yang ingin tetap memberikan ASI kepada bayinya bisa memerah ASI terlebih dahulu dan menyimpannya di tempat yang steril.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Dampaknya Jika Tak Memberikan Asupan Makanan Bergizi Lengkap pada Anak
"Harus ada penampungan ASI dengan cara ASI disimpan ke dalam kantong ASI, botol, lalu disimpan di frezeer menjadi tahan sampai satu bulan," sambungnya.
Pemenuhan gizi anak harus disesuaikan dengan usia Si Kecil.
Ketika Si Kecil telah menginjak usia 6 bulan pada masa inilah dirinya mulai mengenal makanan atau memasuki masa MPASI.
Pada masa ini Moms bisa memberikan makanan yang bertekstur dan memiliki rasa agar anak terbiasa mengonsumsi makanan sehat, pengenalan inilah yang nantinya membuat Si Kecil menyukai makanan bergizi seperti buah dan sayur.
"Setelah 6 bulan kebutuhan anak mulai meningkat dan mulai belajar makan, untuk anak usia 6 bulan sudah harus mengenal rasa dan memberikan makan misalnya pagi memberikan buah alpukat untuk mengenal rasa dan doyan makan makanan sehat, jika anak telah mengenal rasa makannya nantia anak tidak menolak lagi dan inilah kunci anak suka sayur," ujar Ririn.
Memenuhi gizi anak pada usia 7-8 bulan mulai bisa ditambahkan 2 jenis makanan berbeda yang dicampurkan ke dalam MPASI hariannya.
Para orangtua harus memahami perut Si Kecil tentu berbeda dengan lambung orang dewasa, sehingga berikan porsi makan yang sesuai dengan kebutuhannya.
"7-8 bulan sudah boleh mencampurkan 2 macam bahan makanan dan untuk makannya 2 sampai 3 kali sehari dan porsinya harus dipertimbangkan karena lambung anak berbeda dengan orang dewasa," imbuhnya.
Memasuki usia 10-12 bulan tentu saja kebutuhan gizi Si Kecil terus bertambah yang disesuaikan dengan tumbuh kembangnya.
Ririn menghimbau Si Kecil yang telah menginjak usia 10-12 bisa diberikan makanan tambahan seperti camilan.
Perhatikan juga jenis camilan yang diberikan, pastikan memiliki tekstur lembut yang memudahkan anak untuk memakannya.
"10-12 bulan frekuensinya sama tetapi ditambah dengan camilan 2 kali sehari jadi di tengah-tengah makanan utama itu ada camilan, boleh dikasih buah yang masih lunak tetapi dia bisa pegang sehingga merangsang stimulasi genggaman dan pertumbuhan gigi" pungkas Ririn.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR