Nakita.id - Banyaknya mitos vs fakta kehamilan membuat sebagian besar perempuan selalu mengkorelasikan pendarahan dengan keguguran.
Padahal ternyata pendarahan ketika hamil tidak selalu menjadi tanda kehamilan bermasalah atau keguguran.
Pendarahan biasa terjadi apalagi di trimester pertama kehamilan, dan hal ini tidak berbahaya.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil yang Berhubungan Intim Bisa Melukai Janin?
Tapi jika frekuensi pendarahan tinggi dan jumlahnya banyak, barulah mungkin menandakan sesuatu yang serius.
Melansir dari WebMD, sekitar 20% perempuan mengalami pendarahan di 12 minggu pertama kehamilan.
Ini bisa menjadi pendarahan implantasi, kehamilan ektopik, keguguran hingga kehamilan molar.
Untuk memastikan pendarahan tersebut berbahaya atau tidak, Moms harus datang ke dokter kandungan.
Saat timbul bercak darah di pakaian dalam, tentunya membuat Moms sangat khawatir dan langsung berfikir bahwa telah mengalami keguguran.
Bercak darah memang bukanlah tanda yang baik, tapi bukan berarti keguguran.
Pendarahan, khususnya dalam jumlah kecil dan tidak berkaitan dengan rasa sakit, biasanya kemungkinan berasal dari serviks atau jaringan vagina, bukan dari rahim.
Sebanyak 12 persen ibu hamil yang mengalami pendarahan pada semester awal kehamilan akan melahirkan bayi yang sehat.
Namun, 15 persen ibu hamil yang mengalami pendarahan saat hamil berakhir dengan keguguran.
Tapi Moms tak perlu terlalu khawatir, jangan panik dan segeralah hubungi dokter kandungan kalian.
Satu hal lagi, banyak yang mengatakan perempuan keguguran akan kembali keguguran.
Padahal faktanya tidak demikian.
Tingkat keguguran pada wanita sehat di bawah usia 35 tahun sekitar 15 persen.
Keguguran selama usia kandungan 12 minggu tidak akan meningkatkan risiko keguguran pada kehamilan berikutnya.
Namun, meski pernah mengalami beberapa kali keguguran, tak akan memengaruhi kondisi bayi pada kehamilan berikutnya.
Baca Juga: 5 Mitos vs Fakta Kehamilan yang Banyak Dipercaya Hingga Kini, Cek Kebenarannya Yuk
Bayi akan lahir dalam kondisi sehat, meski ibunya pernah mengalami keguguran di kehamilan sebelumnya.
Karena itu, berbagai tes akan disarankan oleh dokter untuk dilakukan.
Keguguran memang dapat memberikan pukulan berat pada ibu hamil.
Namun, bukan berarti Moms akan mengalami hal yang sama pada kemudian hari.
Source | : | WebMD,Nakita.ID |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR