Nakita.id - Moms, pernahkan anak menolak makan atau hanya mau mengonsumsi makanan yang itu-itu saja?
Misalnya hanya mau makan lauknya saja, sementara sayurannya disingkirkan dari piring.
Kebiasaan ini juga kerap disebut picky eater atau pilih-pilih makanan.
Saat diberi makanan yang tidak dia sukai, biasanya anak akan menolak dan melakukan GTM (Gerakan Tutup Mulut).
Baca Juga: Si Kecil Termasuk Picky Eater? Jangan Panik, Atasi dengan 5 Cara Ini
Dalam kondisi ini, Moms pasti frustasi memikirkan bagaimana caranya supaya anak mau makan.
Lantaran Moms khawatir, bagaimana kalau kebutuhan gizinya tidak terpenuhi.
Selain itu, kalau Si Kecil tidak makan dengan baik apakah ada risiko penyakit yang ditimbulkan?
Sebelumnya, yuk cari tahu dulu penyebab GTM pada anak!
GTM bisa terjadi akibat inappropiate feeding practice atau pemberian makanan yang tidak sesuai dengan usia anak.
dr. Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes, Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi sejak Si Kecil mulai diberi makanan pendamping ASI (MPASI) di usia 6 bulan.
Saat baru dikenalkan dengan makanan, pasti ada menu yang dia sukai atau tidak dia sukai.
Ada beberapa penyebab kenapa anak tidak menyukai makanan tertentu, dalam kasus bayi MPASI bisa bisa terjadi karena hal ini.
"Kalau dia cenderung mau makan yang itu-itu saja, kadang ini terjadi saat anak sedang kesulitan naik tekstur atau bosan dengan rasa," katanya saat wawancara mendalam bersama Nakita.id, Jumat (08/10/2021).
dr Fransiska menjelaskan bahwa, anak bisa menolak makan jika diberi tekstur MPASI yang tidak sesuai usianya, atau sudah bosan bahkan tidak suka dengan rasa makanan tersebut.
"Akhirnya orang tua menyerah, yaudah daripada enggak mau makan, dikasih aja deh," kata dr Fransiska.
Kemudian kebiasaan makan pilih-pilih ini berlanjut sampai dia besar, hati-hati ini dampaknya untuk kesehatan anak, loh!
dr Fransiska menjelaskan bahwa, anak yang picky eater tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi dari makanan sehat lainnya.
"Anak yang pilih-pilih makanan, akhirnya dia tidak mau makan serat atau misalkan minumnya juga kurang. Ujung-ujungnya bisa terjadi kontispasi atau sembelit," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, anak-anak dengan kontispasi akan sulit BAB (Buang Air Besar).
"Biasanya kalau diperiksa ada gumpalan feses di perutnya, anusnya terdapat luka lecet, atau BAB nya berdarah," pungkasnya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR