Tepuk Tangan, Jangan Koreksi
Epstein menyebutkan bahwa umpan balik positif terkait dengan kemampuan atletik anak akan lebih membangun semangat profesional dibandingkan kritik berlebih.
Mungkin Si Kecil tak melakukan tekniknya dengan baik atau kalah dalam pertandingan, kritik akan membantu untuk memperbaiki permainannya kemudian tetapi tak ada salahnya untuk tetap bertepuk tangan dan mengapresiasi usahanya.
Dukung untuk Mainkan dahulu, Lalu Pikirkan
Salah satu sifat yang tampaknya menjadi ciri khas untuk pemain tingkat tinggi: refleksi.
Para atlet yang merefleksikan kinerja mereka mampu mengevaluasi diri sendiri apa yang bisa mereka lakukan dengan lebih baik.
Ini sebagian besar didasarkan pada karya Marije Elferink-Gemser dari Belanda, yang percaya bahwa refleksi dapat diajarkan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua: mendorong anak-anak untuk bertanya pada diri sendiri pertanyaan yang akan memfasilitasi pemikiran itu.
Peran terpenting orangtua adalah memfasilitasi peran, memeriksa kelemahan dan melihat lalu memperbaikinya, ketika anak adalah pengatur perkembangan mereka sendiri.
Itu dia Moms 3 tips yang bisa diterapkan untuk mendukung Si Kecil yang berkeinginan menjadi atlet bulu tangkis profesional di masa depan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Times |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR