Nakita.id - Sampai saat ini, banyak stigma yang berkembang di masyarakat mengenai pernikahan beda usia.
Selisih usia yang terpaut jauh dinilai tidak ideal, serta berpotensi memicu konflik rumah tangga lebih sering.
Pasalnya, pria dan wanita yang tumbuh di generasi berbeda awalnya akan sulit memahami satu sama lain, sehingga kerap berselisih.
Dalam kasus istri yang lebih muda dari suami, cenderung masih labil dan suasana hatinya cepat berubah-ubah.
Sebaliknya ketika usia sang istri lebih tua, suaminya akan merasa terintimidasi. Apalagi kalau dia sudah mapan secara finansial.
Terlepas dari hal itu, ada juga pasangan suami istri beda usia yang pernikahannya tetap harmonis dan langgeng sampai bertahun-tahun.
Jika melihat dari kedua sisi, pernikahan beda usia sebetulnya punya kelebihan tersendiri dan membawa banyak manfaat.
Melansir dari Bright Side, berikut tantangan yang akan dihadapi saat menjalani pernikahan beda usia.
1. Pernikahan beda usia dianggap tabu oleh masyarakat
Seiring perkembangan zaman, pernikahan beda usia tidak menjadi hal yang tabu lagi.
Survei yang dilakukan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa hampir 8 persen laki-laki menikahi perempuan yang lebih muda 10 tahun atau lebih
sementara hampir 2 persen perempuan menikahi laki-laki yang juga lebih muda 10 tahun darinya.
2. Masalah kesehatan sewaktu-waktu bisa mumcul
Dalam menjalani pernikahan beda usia, perlu diingat bahwa masalah kesehatan sewaktu-waktu bisa muncul.
Setelah menua, berbagai komplikasi penyakit seperti serangan jantung, stroke serta kanker menajdi tak terhindarkan.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa, risiko kematian suami menurun sebesar 11 persen ketika dia berusia 7 hingga 9 tahun lebih tua dari istrinya.
Para suami yang istrinya masih muda, akan menginspirasi mereka untuk menerapkan gaya hidup sehat.
Ajak pasangan kita untuk melakukan medical check-up atau tes kesehatan secara berkala.
3. Berbeda pendapat saat merencanakan jumlah anak
Untuk membuat hubungan ini berhasil, Moms dan Dads harus menetapkan tujuan misalnya rencana punya anak.
Pasangan yang lebih tua mungkin tidak mau punya anak lagi, sementara pasangan yang lebih muda masih ingin membangun keluarga.
4. Kerap terlena dengan kemewahan
Biasanya pasangan yang lebih tua, karirnya sudah bagus dan mapan secara finansial.
Namun, jangan terlena dengan hidup mewah, buatlah rencana keuangan untuk masa depan.
Sisihkan sebagian harta untuk tabungan, asuransi, dan investasi yang akan berguna di kemudian hari.
5. Sulit mendapat dukungan dari keluarga dan teman
Meskipun sulit pada awalnya, penting untuk menapat dukungan dari orang-orang terdekat kita.
Dengan begitu ketika terjadi konflik rumah tangga, Momd dan Dads bisa meminta saran dari mereka.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR