Nakita.id - Bagi pasangan suami istri, tentunya perlu memperhatikan hubungan intim yang dijalani.
Hubungan intim pasangan suami istri harusnya menyenangkan dan semakin memperkuat ikatan cinta.
Untuk urusan hubungan intim, Moms mungkin bertanya-tanya apakah penting mendesah saat berhubungan intim?
Mula-mula, Moms perlu mengetahui alasan perempuan mendesah dalam berhubungan intim.
Melansir dari Womens Health Mag melalui Kompas.com, desahan bisa jadi tanda bahwa perempuan menikmati apa yang dilakukan.
Desahan tersebut bisa diartikan bahwa pasangan sudah melakukan hal yang benar sehingga membuatnya nikmat.
Namun, desahan ternyata tak selalu berarti nikmat, Moms.
Terkadang perempuan mendesah karena merasakan kesakitan.
“Pasangan seharusnya bisa memahami desahan karena keluhan rasa sakit atau desahan karena kenikmatan," kata Laurie Mintz, PhD, penulis Becoming Cliterate.
Meski sepele, desahan terbukti bisa membuat aktivitas ranjang semakin panas.
“Beberapa penelitian mengatakan semakin banyak pengalaman seksual yang kita alami, suara desahan mungkin semakin berkurang,” kata Mintz.
"Suaramu sendiri dapat meningkatkan gairah diri sendiri," sambung dia.
Ketika perempuan mendesah, maka ternggorokannya akan terbuka, napas melambat, dan otot dasar panggulnya rileks.
Sebagian orang meyakini bahwa bebas dalam mendesah hingga berteriak bisa memberikan pengalaman hubungan intim terbaik.
Bahkan, untuk perempuan desahan bisa meningkatkan peluang mengalami orgasme yang luar biasa.
Meski bisa membuat aktivitas ranjang semakin panas, Moms tidak diharuskan untuk mendesah.
Semua tergantung kenyamanan Moms dan pasangan.
Bagi sebagian orang desahan bisa menambah gairah, namun sebagian lain menganggap desahan justru mengganggu.
“Ada orang yang diam saat berhubungan seks dan tidak ingin bersuara dan itu tidak masalah,” kata Mintz.
Hal yang tidak boleh Moms lakukan adalah mendesah untuk berpura-pura orgasme.
Banyak yang berpikir bahwa berpura-pura orgasme bisa meningkatkan kepercayaan diri pasangan, sehingga ia rela melakukannya.
Meski memang benar kepercayaan diri pasangan bisa meningkat, namun berpura-pura orgasme tidak akan membuat kehidupan seks Moms dan Dads menjadi lebih baik.
Ini bisa membuat pasangan terkecoh mengira berhasil memuaskan pasangannya.
Bila dilakukan terus menerus, Moms akan sulit meraih kepuasan yang sebenarnya.
Source | : | Kompas.com,Womens Health Magazine |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR