Nakita.id - Moms tentunya bebas berteman dengan siapa saja, namun sebisa mungkin hindari pertemanan yang tidak sehat atau toxic friendship.
Toxic friendship mengacu pada hubungan pertemanan yang membawa pengaruh buruk untuk satu sama lain.
Cobalah lebih selektif lagi memilih teman, misalnya teman kerja, teman arisan, teman dari sesama orangtua murid, bahkan teman di media sosial.
Melansir dari Times of India, apakah Moms ingin tahu seperti apa ciri-ciri pertemanan yang tidak sehat?
1. Menghubungi saat ada butuhnya saja
Padahal kalian sudah lama tidak berhubungan, tapi tiba-tiba dia meminta tolong, dengan nada yang bikin kita susah menolak.
Tanpa basa-basi ia langsung menyuruh Moms seperti, "Apakah kamu sibuk? Tolong jaga anakku sebentar!"
Setelah diberi bantuan, dia akan berterima kasih sampai bikin Moms terharu.
Namun hati-hati, teman yang seperti ini akan menghilang lagi dan muncul saat ada butuhnya saja.
2. Tidak menghargai temannya
Saat berkumpul bersama, pasti ada teman yang suka bercanda namun dengan cara yang tidak baik.
Misalnya suka menertawakan gaya berpakaian, riasan wajah, bahkan body shaming teman lainnya.
Hati-hati perilaku ini sudah mengarah ke tindakan bullying yang bisa memicu masalah psikologis.
Baca Juga: Jangan Emosi Dulu Moms! Begini Cara Menegur Teman yang Ucapannya Selalu Menyinggung Perasaan
3. Meminta saran tapi tidak didengarkan
Ada tipe teman yang selalu mengeluhkan semua masalahnya hidupnya. Moms mungkin iba dan memberi solusi.
Namun, tidak pernah didengarkan. Sebab, teman yang seperti ini punya mentalitas korban dan hanya ingin dikasihani saja.
4. Teman yang suka ingin tahu masalah orang lain
Teman ini suka menggali informasi sedalam-dalamnya tentang kehidupan pribadi orang lain.
Dia sangat manipulatif dan mampu membuat orang di sekitarnya terbuka untuk menceritakan rahasia mereka.
Namun, jangan harap ia bisa menjaga rahasia. Semua gosip hangat pasti bersumber dari mulut mereka.
5. Gengsi untuk minta maaf
Walaupun terbukti salah, ia terlalu gengsi untuk minta maaf dan mengakui kesalahan.
Sebaliknya, dia akan mendiamkan Moms untuk waktu yang lama, sehingga membuat kita merasa bersalah.
6. Tidak pernah ada saat kita butuh mereka
Teman yang seperti ini akan menghilang saat Moms sedang tertimpa musibah.
Saat Moms benar-benar butuh pertolongan atau hanya sekadar ingin curhat dia sulit sekali dihubungi.
Sebaliknya, dia akan muncul saat ada butuhnya saja.
7. Teman yang selalu iri hati
Saat Moms mendapat kabar baik, misalnya bisnis suami sukses besar atau Si Kecil berprestasi di sekolah, sebagai teman dia tidak ikut bahagia.
Alih-alih mengucapkan selamat, dia justru mengatakan hal-hal seperti, "Mungkin kamu sedang beruntung saja!"
Teman yang seperti ini, pada dasarnya sudah dikuasai dengan sifat iri hati.
Uniqlo Hadirkan Kain yang Nyaman dan Kuat lewat Koleksi Linen Spring/Summer 2025
Source | : | Times of India |
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR