Pasalnya tantrum memang merupakan suatu fase yang dialami oleh setiap anak.
Dikutip dari salah satu liputan khusus Nakita bersama psikolog Irma Gustiana A, S.si, anak-anak akan sering kali tantrum ketika berusia 1-4 tahun.
Di usia tersebut Si Kecil masih kesulitan mengungkapkan emosinya, kalimat-kalimat yang dikuasainya pun belum optimal.
Sehingga menangis, berteriak, atau yang lebih terlihat seperti rewel pun akan sering ditunjukkan oleh Si Kecil ketika ia kesulitan mengungkapkan apa yang ia rasakan.
Jika Moms juga sedang menghadapi anak tantrum seperti yang dialami Sabai, maka Moms bisa mencoba mengatasinya berdasarkan jenis tantrum yang dialami anak.
1. Tantrum cari perhatian
Amukan ini paling sering digunakan oleh anak-anak untuk meminta perhatian lebih. Ini terjadi ketika mereka ingin Moms dan Dads memberikan lebih banyak waktu untuk bersamanya.
Para ahli mengatakan kemarahan ini juga bisa terjadi karena anak merasa terisolasi.
Sikap terbaik yang harus diambil Moms adalah membiarkan Si Kecil tenang untuk mengamati alasan mengapa dia bertindak seperti ini.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | Instagram,Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR