Tabloid-Nakita.com - Keguguran? Ya keguguran adalah kehilangan spontan kehamilan sebelum janin berumur 20 minggu, atau yang dalam istilah medis disebut sebagai abortus spontan. Sekitar 10 sampai 20 persen kehamilan yang diketahui mengalami keguguran, dan lebih dari 80 persen kehilangan ini terjadi bahkan sebelum kehamilan berumur 12 minggu. Bahkan ada beberapa Mama yang alami keguguran sebelum menyadari dirinya hamil.
Ada Mama yang cuma sekali dua kali mengalami keguguran, tapi tak sedikit yang mengalami keguguran hingga berkali-kali. Bila kondisi ini terjadi, maka akan berdampak pada banyak hal, baik fisik maupun psikis. Apalagi bagi Mama dan Papa yang mendambakan momongan.
Baca juga: Tanda-tanda keguguran
Untuk mengetahui apa yang berpengaruh pada risiko keguguran pada kehamilan, tim ilmuwan berhasil menemukan faktor yang mungkin menentukan.
Penelitian itu dilakukan pada embrio yang didonasikan. Terungkap! Ini penyebab keguguran menurut peneliti. Ternyata, ada protein yang disebut Syncytin-1 yang berpengaruh pada perkembangan plasenta. Protein ini juga berperan dalam membantu embrio tumbuh di rahim.
"Keguguran berulang mungkin terjadi karena embrio tidak bisa terbentuk pada tahap implantasi awal. Kadar Syncytin-1 cukup berperan," kata Harry Moore, peneliti dari University's Centre for Stem Cell Biology.
Baca juga: Kapan boleh hamil setelah keguguran?
Ia menambahkan, aspek dalam perkembangan embrio ternyata bisa berpengaruh pada apa yang terjadi kemudian dalam perjalanan kehamilan.
Meski penelitian ini masih awal, para ahli yakin suatu saat bisa diciptakan tes darah untuk mengenali kehamilan yang berisiko keguguran dan tidak. Dengan demikian, dokter bisa melakukan tindakan pencegahan.
Selain hal di atas memang, ada banyak penyebab keguguran lainnya, silahkan cek di sini. Ini dia 7 penyebab keguguran yang sering terjadi
(Ipoel/Kompas Health)
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
KOMENTAR