Inspirasinya dari Lazy Sunday.
Moodnya seperti hari minggu yang pinginnya bangun siang.
Aku ambil siluet baju yang sering dipakai di rumah, celananya blouse yang nyaman dipake,” ungkap Istafiana Candarini, Director dan Co-Founder KAMI, saat ditemui di Konferensi Pers KAMI, BATEEQ, bersama Jakarta Fashion Week (JFW) dan Indonesia Fashion Forward (IFF) di Jakarta Pusat.
Sedangkan untuk bahannya, KAMI memadukan beberapa bahan namun tetap dengan sentuhan kasual.
BACA JUGA: Karang Gigi Rontok, Ternyata Hanya Dengan Cara Alami Ini Moms!
“Motifnya seperti marbels, dengan warna monokrom pastel, tapi kita mix bahan, ada organza, kaus, dan sweater,” kata Nadya Karina, Creative Director dan Co-Founder KAMI.
Sedangkan label modest fashion BATEEQ akan mengusung tema wayang kulit untuk ajang fashion bergengsi ini.
“Kita akan mix bahan bamberg dan wool karena di Negara yang dingin, kita baru kali ini mix itu, dan patternnya bermotif batik yang kasual.
BACA JUGA: Viral! Diduga Sering Pakai Pampers, Bayi ini Terkena Infeksi Berat
Untuk musim dan ajang kali ini, kita fokus dengan tema wayang kulit dengan permainan shadowing, tapi kita kasih sentuhan modern, karena batik is about greeding culture to modernity,” ungkap Michelle Tjorosaputro, desainer sekaligus fashion entrepreneur BATEEQ.
Kedua label modest fashion ini akan show di ajang Seoul Fashion KODE pada tanggal 15-17 Maret 2018 di S-Factory Korea Selatan.
Keterlibatan kedua desainer IFF generasi kelima dalam perayaan budaya-mode Korea tersebut merupakan hasil kerjasama antara Jakarta Fashion Week (JFW) dengan Korea Creative Content Agency (KCCA).
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR