Nakita.id – Bertepatan dengan Hari Perempuan Sedunia, topik utama Hari Ginjal Sedunia yang jatuh pada Kamis 8 Maret ini yaitu “Kidneys and Women’s Health: Include, Value, Empower”.
Seperti diketahui penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, dengan kompilasi gagal ginjal dan kematian dini.
Mirisnya, penyakit ginjal kronik menjadi penyebab kematian ke-8 tertinggi pada perempuan yang dapat menyebabkan 600 ribu kematian setiap tahunnya.
Bahkan, dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD-KGH selaku Ketua Pengurus Besar PERNEFRI dan Ketua Divisi Ginjal Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM mengatakan sekitar 195 juta perempuan di dunia terkena penyakit ginjal kronik.
“Data internasional menunjukan sekitar 195 juta perempuan di dunia terkena penyakit ginjal kronik dengan total 600 ribu kematian setiap tahunnya,” ujarnya saat ditemui di acara Ginjal & Kesehatan Perempuan di Artotel Hotel, Jakarta, pada Rabu (7/3).
BACA JUGA: Gadget Bisa Tingkatkan Kemampuan Anak, Asal Moms Perlu Tahu Ini
Topik utama ini dipilih untuk meningkatkan pemahaman akan tingginya risiko gangguan ginjal pada perempuan serta upaya untuk mencegah beban kesehatan serta akibat penyakit ginjal.
Mengingat penyakit ginjal kronik merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia dengan beban biaya kesehatan yang tinggi.
Padahal risiko penyakit ini dapat diminimalisir dengan sejumlah upaya pencegahan dan pengendalian.
Di Indonesia sendiri, menurut Data Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2016 menunjukan terjadi peningkatan beban biaya kesehatan untuk pelayanan penyakit Katastropik.
Pada 2014 menghabiskan biaya kesehatan sebesar 8,2 triliun, di 2015 meningkat menjadi 13,1 triliun, dan 2016 menjadi 13,3 triliun.
“Biaya gagal ginjal menjadi penyedot nomor 2 di BPJS setelah jantung dalam lingkup penyakit Katastropik,” ungkap dr. Anung Sugihantono, M.Kes, Dirjen P2P, Kemenkes RI saat ditemui dalam acara yang sama.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR