Melansir Nakita.id dari This is Insider, berikut mitos tentang mandul yang masih dipercaya banyak orang.
Dr. Mary Jane Minkin, profesor Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Universitas Yale menjelaskan perihal mitos kemandulan pada perempuan.
Ada juga Dr. Angela Le, pendiri Fifth Avenue Fertility Wellness, dan Dr. Alan Copperman, direktur divisi endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Mount Sinai Medical Center.
Para pakar ini akan meluruskan beberapa kesalahpahaman yang paling umum seputar kesuburan.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Apakah Boleh Minum Soda Selama Hamil?
1. Alkohol membuat mandul
Menurut Minkin dan Le, tidak ada penelitian yang dapat dipercaya kalau secara langsung infertilitas berhubungan dengan konsumsi alkohol.
Sebuah studi 2015 oleh The American Journal of Clinical Nutrition melaporkan, bahwa meskipun kebiasaan minum alkohol dikaitkan dengan mengurangi semua penyebab kematian dan morbiditas, efek asupan alkohol pada fungsi reproduksi perempuan belum jelas.
Namun, Le mengatakan bahwa jika seorang ibu berkonsultasi dengannya tentang masalah kesuburan, salah satu hal pertama yang dia tanyakan adalah konsumsi alkohol.
"Jika seseorang telah mencoba selama bertahun-tahun untuk hamil, salah satu hal pertama yang saya minta mereka lakukan adalah detoks dari makanan penyebab radang. Ini termasuk makanan seperti gluten, susu dan alkohol," kata Le.
Ia menambahkan kadang-kadang, orang-orang minum lebih banyak alkohol karena mereka stres dikarenakan tak mampu hamil."
Dalam sebuah artikel yang ditulis Le untuk FertilityIQ berjudul A Healthy Fertility Diet, dijelaskan bahwa makanan penyebab radang dapat menyebabkan masalah kesuburan.
Seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan endometriosis.
Source | : | this is insider,Nakita.ID |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR