Nakita.id - Setelah menikah, beberapa pasangan ada yang langsung menginginkan kehadiran sang buah hati.
Berbagai macam cara dilakukan agar kehamilan dapat terwujud.
Setelah dinyatakan hamil, Moms dan Dads mungkin tengah bersiap untuk menjadi orangtua yang terbaik.
Namun, ada beberapa ibu hamil yang harus menelan pil pahit ketika mengalami keguguran.
Keguguran merupakan musibah besar yang dapat mengguncang perasaan Moms, Dads, dan juga keluarga besar lainnya.
Meski belum sempat melihat Si Kecil terlahir ke dunia, tentu saja keguguran memengaruhi emosinal sang ibu yang mengandung.
Setelah mengalami keguguran tentu saja Moms mengalami emosi yang berubah-ubah.
Mungkin ada rasa ketidakpercayaan, perasaan bahwa hal buruk tersebut akan terjadi kepada Moms.
Tetapi rasa syok dan penolakan diri merupakan mekanisme mental yang dirancang untuk melindungi perasaan Moms dari trauma kehilangan.
Putus asa atau bahkan menyalahkan diri sendiri setelah keguguran hal yang paling umum terjadi.
Kesedihan yang Moms rasakan adalah nyata adanya ketika mengalami kehilangan sang janin.
Dilansir What To Expect salah satu cara untuk berdamai dengan diri sendiri ketika mengalami keguguran adalah Moms bisa berbagi cerita mengenai perasaan yang Moms rasakan kepada orang-orang yang tepat.
Jika memang dibutuhkan, Moms bisa bercerita kepada keluarga, suami, atau sahabat terdekat untuk mengungkapkan kesedihan.
Tanamkan dalam diri jika kejadian ini bukanlah kesalahan dari diri sendiri atau bahkan hingga menyalahkan tuhan.
Setelah keguguran Moms memiliki hak untuk merasakan kesedihan yang dialami.
Tak ada batasan waktu untuk mengatasi rasa berduka yang sedang Moms alami.
Moms bisa lakukan cara apapun yang Moms sukai seperti menjalankan hobi untuk membantu perasaan sembuh, hingga akhirnya mampu kembali melanjutkan hidup.
Moms harus ingat, kehilangan Si Kecil bukan hanya Moms saja yang merasa sedih.
Tetapi ingatlah bahwa Dads juga merasa berduka karena kehilangan sang calon bayinya, tetapi mungkin Dads bisa menunjukan kesedihan itu dengan cara yang berbeda.
Berbagi perasaan Moms dengan Dads secara terbuka lebih baik dibandingkan melindungi perasaan sendiri.
Moms juga bisa bercerita dengan perempuan lain yang mengalami pengalaman serupa.
Ada banyak perempuan yang mengalami keguguran, mungkin Moms bisa meminta saran dari mereka yang lebih dulu mengalaminya.
Jangan lupa untuk selalu berdoa dan meminta kepada tuhan untuk bisa berdamai dengan diri sendiri setelah mengalami keguguran ini.
Source | : | what to expect |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR