Nakita.id - Setiap wanita wajib menjaga kesehatan organ intimnya dengan baik.
Sayangnya, topik seputar kesehatan reproduksi masih menjadi hal yang tabu.
Saat terjadi kondisi yang tak biasa pada Miss V, kebanyakan wanita tidak menyadarinya.
Ada juga yang memilih menyembunyikannya karena malu. Padahal bisa berakibat fatal kalau dibiarkan.
Melansir dari Nova, berikut 4 masalah kesehatan pada vagina yang sulit dideteksi.
1. Endometriosis
Endometriosis sulit dideteksi, lantaran gejalanya seperti nyeri haid biasa.
Bahkan, sebagian wanita tidak mengalami gejala sama sekali.
Kondisi ini kerap salah didiagnosis sebagai masalah pencernaan hingga penyakit mental.
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang melapisi rahim tumbuh di tempat lain, seperti indung telur, belakang rahim, usus, atau kandung kemih.
Dampaknya bisa memengaruhi masalah kesuburan terkait fungsi dan kinerja rahim.
2. Vaginismus
Vaginismus adalah pengencangan otot dasar panggul yang tidak disengaja.
Kondisi ini menyebabkan sulit dilakukannya penetrasi seksual.
Baca Juga: Berita Kesehatan Wanita: Sakit Saat Pipis, Waspada Tanda Penyakit Kelamin Ini!
Vaginismus sulit didiagnosis karena ada banyak penyebab potensial, misalnya dari segi fisik dan emosional.
Dari segi fisik misalnya, disebabkan oleh robekan saat melahirkan atau operasi vagina.
Selain itu, bisa juga karena trauma emosional akibat pelecehan seksual.
Bahkan, vaginismus juga dapat terjadi akibat reaksi terhadap obat atau alat kontrasepsi tertentu.
3. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Polycystic ovary syndrome (PCOS) menyebabkan banyak kista kecil tumbuh di dalam ovarium.
Sebanyak 20 persen wanita yang memiliki PCOS, bahkan tidak mengetahuinya.
Kondisi ini sulit didiagnosis karena gejalanya yang tergolong umum.
Misalnya, menstruasi yang tidak teratur, penambahan berat badan, dan sulit hamil.
Baca Juga: Ini Penyakit Kelamin yang Dapat Memengaruhi Kesuburan Perempuan
4. Dismenore
Dismenore adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan nyeri haid yang luar biasa.
Sulit bagi dokter untuk membedakan antara nyeri haid biasa dan dismenore.
Kemungkinan penyebabnya termasuk obesitas, merokok, minum alkohol, bahkan stres.
Bisa juga karena penggunaan alat kontrasepsi (IUD) untuk pengendalian kelahiran, endometriosis, infeksi menular seksual, fibroid, atau kista ovarium.
Headliners Hadirkan Chaos Lab, Playground Imersif Pertama di Indonesia yang Menggabungkan Sains Interaktif dan Edukasi
Source | : | Nova.grid.id |
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR