Nakita.id - Peran ayah sangat penting dalam tumbuh kembang anak.
Pasalnya, sosok ayah bisa menjadi panutan bagi anak-anaknya kelak.
Selain itu, para ayah juga harus mengetahui jika mengasuh anak bukan hanya tugas seorang ibu saja.
Ya, tak hanya memberikan nafkah, ayah memiliki peranan yang sama pentingnya ketika mengasuh sang buah hati.
Untuk mengapresiasi perjuangan luar biasa yang dilakukan seorang ayah, maka hadirlah Hari Ayah.
Di Indonesia sendiri, Hari Ayah Nasional jatuh setiap 12 November.
Dalam rangka memperingati Hari Ayah Nasional yang jatuh pada hari ini, Nakita.id pun menggelar acara Ayah S.I.A.P 2021.
Tahun ini, Nakita.id mengusung tema yang menarik, yaitu 'SuRevival Parenting'.
Rangkaian acara Ayah S.I.A.P 2021 digelar secara serentak di platform digital Instagram, Facebook, dan YouTube Nakita.id.
Ayah S.I.A.P 2021 dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada 12-13 November 2021.
Acara ini juga tayang secara live portal media seperti NOVA, Grid.ID, Parapuan, IDEA, Kompas TV, serta Kompasiana.
Acara ini pun semakin menarik dengan menghadirkan sosok ayah hebat yang berbagi pengalamannya dalam mengasuh anak.
Narasumber dalam acara Ayah S.I.A.P 2021 'How to Be SuRevival Parenting Parents' adalah David Togatorop selaku Editor in Chief Nakita.id dan Mohammad Ario Adimas, VP Commercial Loket-Goto Group.
Kedua sosok ayah ini memiliki latar belakang yang berbeda dalam menerapkan pola asuh kepada anak-anaknya.
David Togatorop memiliki satu orang anak berusia 16 tahun. Dan, dengan usia anak yang telah beranjak dewasa, ia menceritakan kiatnya agar tetap bisa menjadi ayah siap untuk sang buah hati dan juga keluarganya.
David menghimbau bagi Moms dan Dads yang memiliki anak usia remaja sebaiknya hindari sikap otoritatif.
Termasuk para Dads yang lebih memiliki sikap otoritatif kepada anak, menurutnya sikap tersebut hanya akan membuat perdebatan antara ayah dan juga sang anak.
"Ayah adalah figur otoritatif yang menjadi masalah adalah ketika anak remaja tumbuh rasa otoritatif. Ayah otoritatif dan bertemu dengan anak yang baru mulai otoritatif, enggak bisa. Maka, jika ayah tetap otoritatif dan anak remaja baru memulai sikap otoritatif, berantem terus. Jadi, ayah dan anak bertemu dengan komunikasi, anak enggak suka dibilang 'Jangan', namun bukan berarti enggak boleh bilang jangan, tetapi jelaskan alasannya," jelas David Togatorop.
Sedangkan, Mohammad Ario Adimas memiliki satu orang anak yang masih berusia 2 tahun.
Usia anaknya yang masih batita membuat Ario tersadarkan bahwa dirinya harus bisa menjadi ayah siap dengan membantu sang istri mengasuh anak.
Ario menyadari pengasuhan anak bukan hanya dilakukan oleh sang istri saja, tetapi masih ada peran ayah di dalamnya.
Apalagi, di usia anaknya yang masih batita dimana masih dalam periode emas, maka kebutuhan anak tetap harus bisa dipenuhi oleh kedua orangtua.
"Golden moment anak di umur dua tahun, saya berusaha mendampingi betul dan belajar. Bahkan, saya jadi orang yang banyak mencari tahu untuk bisa mendampingi istri mengurus satu baby yang lagi golden moment ini," ucap Ario.
Ario menuturkan, jika ia menerapkan sistem bangun secara bergantian dalam mengasuh anak.
Ia menilai cara ini lebih efektif untuk menjalin kerjasama untuk dirinya bersama sang istri untuk tetap bisa terlibat dalam mengasuh sang buah hati.
"Kita memakai sistem bangun bergantian. Jadi, ketika istri bangun untuk menyusui dan saya tidak ada, langsung impact ke sana, saya dibiarkan tidur. Tapi, begitu anak butuh digendong, istri dibiarkan tidur dan saya yang gendong," pungkas Ario.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR