Nakita.id - Melahirkan adalah suatu hal yang paling dinantikan oleh seluruh ibu di dunia.
Bagaimana tidak, setelah 9 bulan mengandung di dalam perut Moms dan Dads tentu ingin sekali bertemu dengan anak mereka.
Para orangtua baru ini juga ingin melihat seperti apa wajah anaknya.
Namun, sejak dulu ibu hamil sangat takut dengan bulan purnama.
Katanya ibu hamil mengalami kontraksi saat bulan purnama?
Apa benar begitu Moms? Mari kita cari tahu mitos vs fakta kehamilan berikut ini.
Mengutip dari Live Science, orang zaman dahulu percaya bahwa banyak ibu hamil mengalami kontraksi saat bulan purnama.
Katanya, bulan purnama bisa memengaruhi jumlah air ketuban di dalam rahim Moms.
Memang secara ilmiah bulan purnama memengaruhi pasang surut pada air laut.
Tapi, tidak dengan air ketuban di dalam rahim Moms.
Penelitian yang dilakukan di New York tahun 1950 menunjukkan terjadi peningkatan 1% kelahiran pada 2 minggu setelah bulan purnama.
Penelitian yang sama juga menemukan bahwa terjadi peningkatan 1 persen kelahiran di minggu-minggu sebelum dan sesudah bulan purnama.
Pada tahun setelahnya, penelitian menemukan bahwa terjadi jumlah kelahiran yang hampir sama di waktu tersebut dan juga terjadi peningkatan 1% pada minggu sebelum bulan purnama.
Kesimpulannya adalah, tidak ada perbedaan jumlah kelahiran di waktu-waktu sekitar bulan purnama dari tahun ke tahun.
Penelitian yang lebih baru yang dilakukan pada tahun 2001 juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara bulan purnama dan kelahiran.
Penelitian ini mengambil data sekitar 70 juta kelahiran di Amerika Serikat yang diperoleh dari National Center for Health Statistics.
Mau bulan purnama atau bulan gerhana sekalipun, air ketuban Moms akan tetap berada di dalam rahim.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, air ketuban Moms memang akan berkurang.
Apalagi, nanti dekat-dekat persalinan, air ketuban sedikit demi sedikit akan keluar dan habis.
Jadi, sebenarnya ibu hamil hanya tersugesti kalau bulan purnama akan mengalami kontraksi.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR