Nakita.id - Sebagai wanita, tentu kita wajib menjaga kesehatan daerah kewanitaan.
Jangan sampai penyakit menjangkiti tubuh kita, terutama daerah kewanitaan.
Ada berbagai macam masalah daerah kewanitaan yang wajib kita hindari, salah satunya adalah kanker ovarium.
Tentu Moms sudah sering mendengar istilah kanker ovarium.
Kanker yang menyerang bagian indung telur ini menjadi perhatian para Moms.
Memang beberapa ahli menuturkan bahwa kanker ovarium ini sering terjadi pada perempuan di masa pascamenopause.
Namun, tak dipungkiri, kanker ovarium ini juga bisa saja menyerang wanita dengan berbagai kelompok umur.
Maka dari itu, wajib untuk Moms menghindari penyakit yang satu ini.
Setidaknya di tahun 2021, The American Cancer Society mengungkapkan bahwa selama tahun 2021 ini ada lebih dari 21 ribu wanita yang diketahui mengidap kanker ovarium.
Sedangkan dari data yang didapat oleh Cancer.gov, dari tahun 2016 hingga 2018 sebanyak 1,2 persen perempuan berpeluang mengalami kanker ovarium.
Apa, sih, yang menjadi gejala kanker ovarium?
Melansir dari NHS, berikut adalah gejala kanker ovarium:
1. Sering mual
2. Sakit pada perut bagian bawah saat sedang berhubungan seksual
3. Cepat merasa kenyang saat menyantap makanan
Biasanya, seseorang yang menderita kanker ovarium juga mengalami pembengkakan pada bagian perut.
Tak hanya gejala-gejala di atas, wanita penderita kanker ovarium juga mengalami penurunan berat badan yang drastis.
Apabila Moms mengalami gejala-gejala tersebut dan ingin mengetahui lebih dini, Moms wajib tahu dulu tentang USG transvaginal.
Apa itu?
USG transvaginal yang sering juga disebut dengan USG endovaginal, berfungsi untuk melihat bagian dalam organ vagina untuk mendeteksi apakah mengalami keabnormalan.
Melansir dari Cancer.gov, USG transvaginal (TVUS) ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi awal kanker ovarium.
Melalui USG ini, Moms bisa mendeteksi apakah ada tumor atau hal lainnya yang perlu diketahui di dalam ovarium.
Saat melakukan TVUS, Moms nantinya diminta untuk berbaring pada kursi yang telah disediakan.
Setelah itu, dokter akan memeriksa organ vagina Moms melalui alat transducer yang sudah diberikan kondom atau gel pelumas.
Setelah itu nanti dokter akan menunjukkan gambar pada monitor dan menjelaskan mengenai kondisi kesehatan vagina Moms.
Moms tak perlu khawatir dengan prosedur TVUS.
Memang akan terasa ada tekanan saat dimasukkan alat transducer.
Transducer akan mengeluarkan gema yang akan ditangkap kembali sehingga terbentuk sinyal elektrik yang nantinya terbentuk pada gambar dalam monitor.
Namun, Moms tak perlu takut akan rasa sakit bahkan dampaknya karena prosedur ini sudah aman.
Melansir dari Healthline, bahkan banyak dokter yang menggunakan prosedur ini untuk USG kehamilan.
TVUS dinyatakan aman baik untuk Moms dan juga si Kecil saat melakukan USG.
Saat pemeriksaan, pastikan Moms tetap tenang dan mengatur napas dengan baik.
Apa saja yang harus disiapkan untuk melakukan TVUS?
Melansir dari Healhtline, Moms bisa mengonsumsi air putih yang cukup beberapa jam sebelum melakukan USG transvaginal.
Biasanya dokter akan memberikan instruksi apakah kandung kemih Moms harus penuh atau tidak.
Sebab, kandung kemih dengan kondisi penuh mampu membuat ruang yang lebih jelas saat pemeriksaan.
Kandung kemih yang penuh mampu untuk membantu sedikit mengangkat usus saat diperiksa.
Sehingga gambar yang terlihat pada monitor lebih jelas.
Maka dari itu, sebelum melakukan pemeriksaan TVUS, sebaiknya Moms konsumsi air putih yang cukup satu jam sebelumnya.
Tidak disarankan Moms buang air kecil sebelum melakukan pemeriksaan TVUS.
Sebab hal tersebut hanya akan membuat kandung kemih menjadi kosong.
Lalu, bagaimana jika sedang menstruasi?
Apakah wanita yang sedang menstruasi diperbolehkan untuk melakukan TVUS?
Melansir dari Cedars-sinai.org, TVUS tetap bisa dilaksanakan saat Moms sedang menstruasi.
Beberapa saat sebelum pemeriksaan, Moms diperkenankan untuk melepas terlebih dahulu pembalut yang digunakan.
Untuk mencegah munculnya kanker ovarium, Moms perlu melakukan pemeriksaan.
Salah satunya dengan cara TVUS ini.
Dengan TVUS bisa mendeteksi apakah organ kewanitaan Moms baik-baik saja atau ada masalah.
Jika mengalami masalah, Moms bisa konsultasikan dengan dokter untuk penanganannya.
Selain itu, kanker ovarium bisa dicegah dengan cara lain, lo.
Berikut beberapa cara untuk mencegah munculnya kanker ovarium:
1. Menggunakan kontrasepsi oral
2. Pola hidup sehat dan mencegah konsumsi makanan yang bersifat karsinogen
3. Menghindari kebiasaan merokok
4. Menjaga berat badan tetap ideal
5. Tidak menggunakan terapi hormon
Itulah yang Moms harus tahu tentang TVUS atau USG transvaginal.
Dengan melakukan TVUS, Moms bisa mengetahui kondisi daerah kewanitaan Moms serta mencegah kanker ovarium sedari dini.
Tak hanya melalui TVUS saja.
Dengan pola hidup, pola makan, dan pemilihan kontrasepsi yang pas, Moms bisa hindari kanker ovarium.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Healthline,CDC,cancer.gov,Cedars-sinai.org |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR