Namun sayangnya, pengertian dan penempatan penggunaan filler maupun benang ini keliru dan menjadi tidak tepat.
Untuk itu, Tompi bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik (PERAPI) mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan filler atau benang untuk hidung. Termasuk pula payudara dan bokong.
"Kenapa PERAPI merasa perlu membuat statement, karena memang akhir-akhir ini kita sering menerima kasus rujukan atau kasus pasien yang tidak kembali ke pelaku sebelumnya.
Akhirnya mereka mencari bantuan ke dokter bedah plastik. Padahal seharusnya seseorang bisa dapat penanganan yang baik sejak awal, bukan koreksi.
BACA JUGA: Bukan Karena Lihat Hantu! Ini Alasan Si Kecil Sering Rewel Ketika Menjelang Malam Hari
Jangan ketemu kita waktu koreksi. Ketemu sejak awal harusnya," jelas Tompi dalam acara konferensi pers PERAPI mengenai penggunaan filler dan benang, di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Sabtu (10/3). (*)
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR