Nakita.id - Pernahkah Moms dengar mitos vs fakta kehamilan soal penciuman ibu yang meningkat selama kehamilan?
Ada yang mengaku menjadi mudah mencium bau-bauan di sekitarnya saat hamil.
Hingga ada pula ibu hamil yang mudah mual ketika mencium bau tertentu.
Melansir dari Whattoexpect.com, studi menunjukkan bahwa sebanyak dua pertiga wanita hamil menjadi lebih sensitif dan reaktif terhadap aroma di sekitar mereka saat mereka hamil.
Baca Juga: Ibu Hamil Dilarang Menangis karena Bisa Berisiko Keguguran, Mitos vs Fakta Kehamilan?
Kondisi itu disebut hiperosmia.
Hiperosmia adalah indra penciuman yang terus meningkat dan sangat umum terjadi pada kehamilan.
Ini juga dikaitkan dengan alergi dan beberapa kondisi kesehatan.
Kapan indra penciuman yang meningkat umumnya dimulai selama kehamilan?
Banyak wanita hamil melihat perubahan indera penciuman mereka selama trimester pertama.
Tetapi pentingnya perubahan itu dan pengaruhnya terhadap ibu hamil dapat bervariasi.
Misalnya, para ilmuwan telah berhipotesis bahwa bagi beberapa wanita, indra penciuman yang meningkat ini dapat memicu mual di pagi hari.
Satu penelitian bahkan menemukan bahwa wanita yang lahir tanpa indra penciuman (anosmia) tidak menderita morning sickness saat hamil.
Apa yang menyebabkan peningkatan indra penciuman selama kehamilan?
Seperti banyak gejala kehamilan lainnya, dalam hal indra penciuman yang lebih tajam, hormon kehamilan menjadi salah satu penyebabnya.
Dalam hal ini, estrogen dapat membuat setiap aroma kecil yang menghembus terasa seperti serangan habis-habisan pada lubang hidung.
Bisakah mencegah peningkatan indra penciuman selama kehamilan?
Sayangnya, tidak ada cara untuk melatih hidung untuk tidak menjadi super sensitif saat hormon melonjak.
Ini adalah salah satu pengalaman calon ibu yang harus Moms tunggu sampai bulan-bulan berikutnya atau setelah bayi lahir.
Ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan jika merasa tidak nyaman dengan penciuman yang meningkat selama kehamilan.
1. Bikin ruangan menjadi menyegarkan
Biarkan jendela terbuka bila memungkinkan untuk menghilangkan bau masakan atau apek.
2. Jaga kebersihan
Cuci pakaian lebih sering dari biasanya, karena serat cenderung menahan bau.
3. Ganti deodoran
Beralihlah ke perlengkapan mandi dan produk pembersih yang tidak beraroma atau beraroma ringan.
4. Mengendus hal-hal yang berbau wangi
Cobalah untuk mengelilingi diri dengan aroma yang benar-benar membuat Moms merasa lebih baik.
Mint, lemon, jahe, dan kayu manis lebih mungkin bisa meredakan mual daripada memperburuknya.
Selain itu, Moms juga bisa mengalihkan perhatian dengan mengunyah permen karet.
Source | : | whattoexpect.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR