Nakita.id – Perkembangan anak yang baik bisa diukur dari apa yang terlihat, yaitu kemampuan motoriknya sesuai perkembangan umur. Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus.
Keterampilan motorik kasar adalah kemampuan yang dipunyai anak untuk menggerakkan otot-otot besar pada tubuhnya. Ini dimulai pada masa bayi antara usia 2 hingga 3 bulan, yang dimulai dengan kemampuan mengangkat kepala, tengkurap, dan setelahnya mulai duduk pada usia sekitar 4 hingga 6 bulan.
Sedangkan yang dimaksud dengan keterampilan motorik halus adalah kemampuan menggerakkan tangan, seperti menggenggam mainan atau menulis dan menggambar. Kemampuan motorik halus ini mulai berkembang dengan baik dan terkordinasi pada usia 3 atau 4 tahun. Walaupun sebenarnya pada usia sebelumnya anak sudah mampu mengunakan jari-jarinya dengan baik, seperti misalnya memegang krayon untuk menggambar mula-mula.
Kemampuan menggambar
Menurut ahli psikologi perkembangan F.J. Monks dan Knoers dari Belanda, kemampuan menggambar anak adalah kemampuan spontan yang dipunyai ketika anak sudah mampu memegang pensil atau alat tulis yang lain, yang bisa dilakukan anak ketika berusia kurang lebih 52 minggu.
Baca Juga: Masih Banyak Moms yang Belum Tahu, 10 Kegiatan Ini Ternyata Ampuh untuk Mengembangkan Motorik Anak
Kemampuan menggambar ini perlu dilatih karena sangat bermanfat bagi anak. Selain berguna bagi perkembangan kemampuan motorik halusnya, kemampuan menggambar melatih seluruh bagian tubuhnya untuk bergerak. Misalnya, pernahkah Moms melihat Si Kecil ketika sedang menggambar, seluruh tubuhnya ikut asyik bergerak? Kakinya ikut menenang-nendang kecil, dan mulutnya bersuara menirukan personifikasi objek yang digambarnya.
Selain itu, kemampuan menggambar melatih anak untuk berpikir sistematis dan kritis. Awal mula “gambar” yang dibuatnya adalah coretan-coretan yang sebenarnya belum bisa disebut dengan gambar. Lalu, anak akan melihat apa yang perlu dikembangkan dari coretan tersebut untuk membentuk sebuah beda, sesuai dengan terpaparnya dirinya terhadap berbagai objek keseharian yang dilihatnya.
Kemudian, anak akan secara kritis melihat dan membandingkan gambarnya dengan hasil gambar anak lain. Dari perbandingan itu, anak akan termotivasi untuk meniru dan membuat gambar yang lebih baik. Biasanya tahap membuat coretan menjadi gambar yang mempunyai ruang mulai terlihat saat anak berusia 3-4 tahun, saat anak mulai berada dalam kelompok bermain.
Menggambar sebagai persiapan menulis
Anak yang terbiasa menggambar ketika keterampilan motorik halusnya terbentuk akan cenderung lebih mudah untuk menulis. Menurut Monks dan Knoers, menggambar mempunyai fungsi yang sama baiknya dengan bermain.
Ketika anak terbiasa menggambar, jari-jari tangannya akan memiliki kemampuan yang baik untuk menggerakkan alat tulis dalam menulis huruf.
Baca Juga: Dukung Perkembangan Belajar Si Kecil, Moms Bisa Ikuti Trik Sederhana Ini agar Anak Pandai Menulis
Dan ketika anak terbiasa menulis, maka tentunya itu selaras dengan perkembangan kemampuannya untuk membaca.
Namun tentunya, anak tidak bisa dipaksa untuk menggambar. Bahwa anak perlu didorong untuk menggambar itu betul, tapi itu harus diadakan dalam suasana yang menyenangkan dan tidak membuat anak merasa terpaksa.
(Penulis: David Togatorop S.S, M.Hum - Editor in Chief Nakita.id)
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR