Nakita.id - Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang tak boleh dianggap remeh.
Di Indonesia sendiri hipertensi seakan menjadi hal yang umum terjadi.
Padahal saat ini jumlah para penderita hipertensi kian meningkat.
Angka peningkatan hipertensi menunjukan bahwa cara pencegahannya masih sangat sulit untuk dilakukan.
Ada beberapa masyarakat seakan abai terhadap penyakit hipertensi.
Hipertensi dapat diketahui jika seseorang rutin memeriksakan tekanan darahnya.
Menjadi penyakit yang paling mematikan, pemahaman terkait bahaya hipertensi rupanya kurang dikuasai oleh masyarakat di Indonesia.
Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Yogyakarta bersama Ajinomoto, Sabtu (4/12/2021), dr. Surya Prabowo, Sp. JP, M. Kes, FIHA memaparkan penyakit hipertensi masih dianggap remeh oleh sebagian masyarakat.
Edukasi terkait bahaya penyakit hipertensi juga masih kurang diselenggarakan.
"Sayangnya hipertensi kerap disepelekan terutama jika orang-orang kurang mendapatkan edukasi ," ucap dr. Surya.
Kondisi seperti ini semakin berbahaya ketika terjadinya komplikasi pada kesehatan.
Hipertensi dapat meningkatkan terjadinya penyakit berisiko.
"Padahal jika hipertensi tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti stroke, kanker, dan gagal ginjal," sambungnya.
Hipertensi yang terus diabaikan dan tidak mendapatkan pertolongan dapat membahayakan nyawa yang berujung pada kematian.
"Bahkan yang lebih parahnya lagi dapat mengakibatkan kematian " ujar dr. Surya.
dr. Surya mengatakan jika ada beberapa faktor seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi.
Melalui pembacaan tekanan darah menggunakan alat pengukur dan menunjukkan hasil lebih dari 140mmHg bisa dikatakan memiliki hipertensi.
"Tensi di atas 150/90 bisa dikatakan hipertensi. Apabila di malam hari tensi di atas 120/90 bisa juga mengidap hipertensi" ucapnya,
Hipertensi sangat berisiko dan bisa terjadi kepada siapapun tanpa mengenal usia dan juga jenis kelamin.
Orang-orang berisiko termasuk bagi orang berusia 65 tahun ke atas, ada riwayat keluarga mengalami hipertensi, pola hidup yang kurang sehat.
Meski begitu, dr. Surya menyatakan jika risiko hipertensi dapat dicegah dengan mengubah pola hidup yang lebih sehat.
Moms bisa memenuhi asupan gizi yang seimbang, menerapkan pola tidur yang sesuai jadwal, dan berolahraga secara teratur
"Lakukan pola hidup yang sehat, tidur secara teratur, dan melakukan olahraga rutin, olahraga tidak perlu jauh-jauh, tidak perlu lama-lama yang penting kita bisa rutin. Kita cukup olahraga 10 menit hingga 15 menit seperti sepeda, jalan kaki yang dilakukan setiap hari itu akan membantu menurunkan tekanan darah," pungkas dr. Surya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR