Nakita.id - Salah satu protokol kesehatan yang wajib dilakukan saat masa pandemi virus Covid-19 adalah menggunakan masker.
Penggunaan masker harus diterapkan ketika seseorang akan melakukan aktivitas di luar rumah.
Saat ini beragam jenis masker banyak dijual di pasaran.
Salah satunya masker kain yang tak pernah sepi peminat.
Banyak orang memilih masker kain karena memiliki motif yang unik, sehingga tak bosan untuk dikenakan.
Penggunaan masker kain harus selalu terjaga kebersihannya.
Moms harus mencuci masker kain secara rutin setiap harinya jika ingin dikenakan kembali.
Dilansir John Hopkins Medicine, begini cara mencuci masker kain agar kembali bersih dan terbebas dari kuman.
Sebelum mencuci masker, Moms juga harus memperhatikan cara melepaskan masker wajah.
Sebaiknya, cuci tangan terlebih dahulu dengan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60% alkohol.
Setelah itu, jangan sampai tangan yang telah dibersihkan menyentuh bagian wajah.
Lepaskan masker secara hati-hati dengan memegang bagian ear loop atau ikatannya.
Jika masker memiliki filter, lepaskan dan buang, kemudian lipat masker dan masukkan ke dalam cucian jika masker bisa dicuci.
Kemudian bersihkan tangan sekali lagi.
Dalam masa pandemi virus Corona membersihkan masker kain sebaiknya dilakukan setiap hari.
Cara ini dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19 atau kuman.
Masker yang terbuat dari kain, seperti katun, dapat dicuci menggunakan air panas.
Sedangkan masker bedah yang berwarna biru sebaiknya harus langsung dibuang jika terlihat kotor dan rusak.
Moms juga bisa mempertimbangkan apakah mau menggunakan deterjen atau tidak.
Pastikan deterjen yang digunakan tidak beraroma parfum jika Moms merasa sensitif.
Wangi parfum dalam deterjen dikhawatirkan dapat mengiritasi kulit saat memakai masker.
Jika Moms mencuci menggunakan tangan, silakan cuci menggunakan sabun khusus mencuci.
Gosok masker setidaknya 20 detik, dan keringkan di pengering atau di bawah sinar matahari secara langsung.
Simpan masker di tempat yang bersih dan steril saat Moms tidak menggunakannya.
Source | : | John Hopkins Medicine |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR