Nakita.id - Manfaat timun rebus hingga saat ini tak banyak diketahui orang.
Masyarakat Tanah Air biasa mengonsumsi timun untuk pendamping makanan utama.
Rasa segar dari timun bisa menambah cita rasa pada masakan semakin menggugah selera.
Biasanya, timun dimakan dalam keadaan mentah.
Namun, tahukah Moms, bahwa timun ternyata memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa untuk tubuh bila direbus terlebih dahulu.
Melansir Healthline, berikut beberapa manfaat timun rebus untuk kesehatan bila dikonsumsi dalam keadaan perut kosong:
Melawan sel kanker
Walau harganya terjangkau, ternyata timun rebus ampuh untuk untuk melawan sel kanker.
Hal ini dikarenakan timun mengandung berbagai senyawa seperti lariciresinol, pinoresinol, dan secoisolaricisenol.
Manfaat timun rebus ada pada ketiga senyawa tersebut sangat ampuh melawan dan mencegah terbentuknya sel kanker.
Detoksifikasi tubuh
Sangat penting bagi tubuh untuk melakukan detoksifikasi secara teratur.
Detoksifikasi merupakan proses pembuangan racun-racun yang sudah tidak dibutuhkan tubuh.
Bila racun-racun tersebut menumpuk di tubuh, justru bisa menyebabkan berbagai macam penyakit.
Mengonsumsi timun rebus bisa membantu tubuh untuk mengeluarkan racun-racun.
Racun-racun pada tubuh tersebut bisa keluar melalui keringat dan urine.
Mengobati diare
Diare jadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai.
Sebab, diare bisa menyebabkan tubuh kekurangan cairan dan lemas.
Manfaat timun rebus bisa mencegah seseorang yang diare mengalami dehidrasi.
Ini bisa jadi alternatif bagi pasien diare yang bosan mengonsumsi makanan atau minuman biasa.
Menurunkan berat badan
Timun rebus bisa jadi alternatif yang bagus bagi Moms yang ingin menurunkan ebrat badan.
Ini dikarenakan timun kaya kandungan air, namun rendah kalori.
Rutin mengonsumsi timun rebus juga bisa membuat Moms merasa kenyang lebih lama.
Sehingga, mencegah Moms makan berlebihan.
Disarankan untuk menambahkan yoghurt rendah lemak saat mengonsumsi timun rebus.
Sebab, yoghurt bisa membantu melancarkan pencernaan sehingga bisa membuat program penurunan berat badan semakin efektif.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR