Bukan hanya gemetar atau kehilangan kesadaran, melansir dari WebMD, berikut ini beberapa tanda bahwa anak kita mungkin mengalami kejang, seperti:
- Menatap dengan pandangan kosong
- Tremor, kejang, atau gerakan menyentak di lengan dan kaki
- Tubuh kaku
- Hilang kesadaran
- Masalah pernapasan
- Kehilangan kontrol usus atau kandung kemih
- Jatuh tiba-tiba tanpa alasan yang jelas
- Tidak menanggapi suara atau kata-kata untuk waktu yang singkat
- Tampak bingung atau kabur
- Kantuk dan lekas marah yang ekstrem ketika bangun di pagi hari
- Kepala mengangguk-angguk
- Mata berkedip cepat sambil menatap
- Muntah
- Perubahan dalam penglihatan, ucapan, atau keduanya
Kejang tidak selalu membahayakan otak, tetapi beberapa kejang memang menyebabkan kerusakan.
Efek samping dari kejang, seperti perubahan dalam perilaku dan kepribadian, mungkin tetap ada bahkan ketika anak tidak benar-benar mengalami kejang.
Baca Juga: Jangan Panik Dulu! Begini Tips dari Dokter Spesialis Anak Tentang Cara Bedakan Gejala Kejang Demam Bahaya atau Tidak
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
KOMENTAR