Ketua Panitia Natal Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi, Arnoldus Yansen mengatakan, penggunaan sembako sebagai dekorasi Natal sudah disepakati jemaat.
Menurutnya, sembako memiliki manfaat lebih besar, selain berfungsi sebagai dekorasi hiasan semata.
"Kami melihat sembako ini tidak ada mubazir atau tidak bermanfaat. Semua orang membutuhkan, tukang sapu, tukang parkir, semua akan mau," kata Yansen.
Ide ini muncul bersamaan dengan kondisi harga minyak goreng yang dilaporkan naik seminggu sekali akhir tahun ini.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) milik Pemprov Jatim, minyak merek Bimoli kemasan 1 liter harganya mencapai Rp 19.400,00 saat ini.
Yansen menyampaikan bahwa setelah perayaan Natal, sembako tersebut akan dibagikan kepada jemaat yang tak mampu.
Kemudian, tetangga gereja, tukang parkir, dan tukang sapu di pinggir jalan.
Hal ini menjadi bentuk kepedulian gereja dan jemaat pada masyarakat dalam kondisi pandemi Covid-19 yang masih belum selesai.
"Kalau bunga-bunga itu habis enggak ada manfaatnya kan. Dan setahu saya yang menggunakan sembako untuk dekorasi Natal masih cukup jarang," ujar Yansen.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR