Nakita.id - Moms, pernahkah mendengar istilah 'bayi bau tangan', karena sering digendong oleh ibunya.
Makna 'bau tangan' tersebut, artinya bukan bau yang sebenarnya ya.
Istilah ini mengacu pada bayi yang manja dan sering menangis karena tak mau lepas dari ibunya.
'Bayi bau tangan' adalah satu dari sekian banyak konsep-konsep parenting yang dialami Moms dalam fase 1000 Hari pertama kehidupan.
1000 hari pertama kehidupan terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan buah hati.
Biasanya konsep-konsep parenting ini bersumber dari tradisi keluarga namun belum ada dasar ilmiahnya.
Nah Moms, apakah istilah 'Bayi bau tangan' ini betul-betul ada?
Yuk, simak penjelasannya!
Saat bayi rewel dan menangis terus, Moms pasti langsung menggendongnya biar tenang.
Namun kalau keseringan digendong, bayi jadi tidak mau dibaringkan di tempat tidur.
Nah, perilaku bayi tersebut sering disebut dengan istilah 'Bayi bau tangan.
Alia Mufida, M.Psi, Psikolog Anak dan Remaja dari Klinik Mentari Anakku mengatakan bahwa, hal tersebut hanya mitos belaka.
"Sekarang justru diajarkannya harus sering digendong supaya perkembangannya baik," katanya dalam dalam wawancara bersama Nakita, Kamis (16/12/2021).
Moms dan Dads dianjurkan untuk menggendong atau memeluk bayi sesering mungkin, terutama saat dia sedang menangis karena kurang nyaman.
Alia menjelaskan, setiap bayi yang baru lahir butuh sentuhan langsung secara fisik dari ibunya.
Sentuhan fisik tersebut akan memberi stimulus yang baik untuk tumbuh kembang dan tingkat kecerdasannya.
Lebih lanjut, Alia menjelaskan bahwa bayi yang rewel dan menangis terus bukan berarti dia minta digendong.
Sebab, bayi hanya bisa menangis sebagai cara untuk menyampaikan apa yang diinginkan.
"Kita sebagai orang tua harus mengenali dan pahami kebutuhan anak," kata Alia.
"Setiap anak punya bawaan lahir yang berbeda-beda, ada yang senang ditaruh di kasur, atau diajak main sambil tengkurap di lantai," kata Alia.
Alia kemudian menyimpulkan bahwa, bukan berarti orang tua tidak boleh menggendong bayi.
Namun, saat dia menangis kita harus peka dan mencari tahu apa yang benar-benar dia inginkan.
"Jadi mindset-nya lebih kearah pemenuhan kebutuhannya, kita sebagai ibu harus lebih sensitif terhadap kebutuhan bayi untuk memberikan kehangatan dan kasih sayang," pungkasnya.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR