Nakita.id - Setiap ibu tentu ingin melahirkan bayi yang sehat walhafiat tanpa kekurangan suatu apapun.
Namun, takdir kadang tak selalu sesuai keinginan.
Seorang ibu bernama Ashlie Fowler yang berusia 29 tahun harus menerima kenyataan bahwa bayi yang dilahirkannya memiliki usus yang terburai keluar.
Kondisi yang dialami anak Ashlie Fowler tersebut disebut dengan gastroschisis.
Gastroschisis merupakan cacat lahir yang mempengaruhi dinding perut atau perut.
Hal ini dikarenakan selama pertumbuhan janin di dalam rahim, bayi gagal menyatukan dinding tubuh anteiornya dengan benar.
Akibat dinding perut tidak ditutup dengan benar, organ bisa segera mulai keluar dari tubuh.
Dalam kasus ekstrim, ini bisa menyebabkan tak hanya usus namun juga organ hati keluar dari tubuh.
Kasus gastroschisis cukup langka, yaitu sekitar 4 dari 10 ribu kelahiran bayi.
Sebenarnya, Ashlie Fowler sudah mengetahui kondisi anaknya sejak usia kandungannya 12 minggu.
Dokter yang memeriksa kandungan Ashlie saat itu sudah memberi tahu kemungkinan bayi Ashlie mengalami gastroschisis.
Meski kondisi bayi Ashlie sangat serius, dokter menyarankan supaya Ashlie tetap tenang. Dokter juga menyarankan supaya Ashley harus memeriksakan kandungan dan melahirkan di tangan dokter spresialis.
"Begitu saya mulai menemui spesialis, mereka cukup yakin dia akan baik-baik saja. Kami harus ke rumah sakit spesialis, dia tidak bisa lahir di rumah sakit biasa," ujar Ashlie.
Ashlie awalnya ingin melahirkan secara normal, namun akhirnya harus melahirkan operasi caesar.
"Para tenaga medis tampaknya akan mengoperasinya dalam waktu empat jam setelah lahir. Saya menjalani operasi caesar, dan dia segera dimasukkan ke dalam inkubator dan dibawa pergi," beber Ashlie.
Para tim dokter lantas memasukkan semua organ pencernaan ke dalam perut sang bayi.
Prosedur tersebut harus segera dilakukan supaya organ pencernaan mengering, kehilangan panas, atau terinfeksi.
Ashlie harus menerima tidak bisa langsung memeluk anaknya setelah melahirkan, sebab sang anak harus segera mendapatkan perawatan.
Setelah selesai operasi, anak Ashley yang diberi nama Koa hanya bisa diberi makan melalui kateter ke jantungnya selama seminggu setelah lahir.
Ini untuk menghindari Koa menggunakan organ pencernaan terlalu keras.
Setelah operasi, Koa menjalani perawatan di rumah sakit selama kurang lebih 4 minggu.
Selama anaknya dirawat, Ashley harus bolak-balik rumah sakit setiap harinya.
Beruntung, kondisi Koa membaik dan kini sudah berada di rumah bersama keluarganya.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR