Nakita.id - Mengalami mata panda di kalangan orang dewasa sangatlah wajar terjadi.
Kelelahan dan kekurangan tidur menjadi beberapa alasannya.
Munculnya lingkaran hitam di sekitar mata juga menjadi salah satu tanda seseorang mengalami kekurangan sel darah merah.
Namun, ternyata mata panda tak hanya terjadi pada orang dewasa saja, lo, Moms.
Anak-anak bisa saja juga mengalaminya.
Sebenarnya apa, sih, yang terjadi ketika anak-anak mengalami mata panda?
Karena sejumlah kondisi kesehatan tertentu, hal ini membuat kulit di bagian bawah mata menjadi lebih tipis.
Karena semakin tipis, pembuluh darah di daerah bawah mata menjadi semakin terlihat.
Baca Juga: Obat Masuk Angin Anak dari Bahan Alami Murah Meriah, Dijamin Cepat Sembuh Dibanding Harus Kerokan
Akibatnya, bagian bawah mata menjadi nampak lebih gelap.
Seperti yang kita ketahui, munculnya mata panda adalah tanda kondisi kesehatan tertentu.
Maka dari itu, Moms harus tahu beberapa alasan munculnya mata panda pada anak.
Apakah sama dengan yang dialami oleh orang dewasa?
Tak hanya alasan munculnya mata panda saja yang harus Moms ketahui.
Namun juga cara menanganinya.
Apa saja, ya?
1. Kekurangan tidur
Apakah akhir-akhir ini anak suka kelelahan dan rewel, Moms?
Jika ya, coba cek kembali waktu tidurnya, apakah ia mendapatkan jam tidur yang tepat.
Salah satu alasan mengalami lingkaran hitam di sekitar mata pada anak adalah kekurangan tidur.
Bagaimana bisa, sih, kekurangan tidur menyebabkan anak mengalami mata panda?
Apabila kekurangan tidur, pembuluh darah anak akan membesar.
Hal inilah yang menyebabkan aliran darah semakin kencang.
Sementara itu, kekurangan tidur juga semakin membuat kulit di bagian bawah mata menjadi menipis.
Maka tak heran jika anak mengalami mata panda karena kekurangan tidur.
Baca Juga: Beberapa Cara Ini Bisa Moms Lakukan Agar Anak Tidak Terlambat Dalam Berbicara
Lalu, apa yang harus Moms lakukan?
Pastikan anak memiliki jam tidur yang tepat.
Setidaknya, anak di bawah 12 tahun, mendapatkan jam tidur selama 9 hingga 12 jam.
Apabila memang ada sesuatu yang mengganggu anak, sebaiknya diselesaikan dengan bantuan ahli seperti dokter anak dan psikolog.
Jika anak memiliki kebiasaan bermain ponsel sebelum tidur, hentikan hal tersebut sesegera mungkin.
Sebab, cahaya biru dari layar ponsel memang memengaruhi jam tidur seseorang.
Cahaya tersebut mampu mengganggu produksi hormon melatonin dalam tubuh anak, sehingga membuatnya tak bisa tidur.
2. Dehidrasi
Yuk, Moms, ketahui lagi asupan air yang dibutuhkan untuk anak.
Salah satu alasan munculnya mata panda pada anak adalah karena dehidrasi.
Melansir dari Healthline, dehidrasi membuat kulit menjadi kusam.
Bagaimana, sih, caranya menghitung asupan air yang pas untuk anak?
Moms bisa menghitung dengan mengalikan berat badan anak dengan 0,033.
Sehingga apabila berat badan anak adalah 30 kilogram, kalikan dengan 0,033.
Maka hasilnya adalah 0,99 liter, itulah jumlah air yang perlu dikonsumsi anak setiap harinya.
Eits, asupan air itu tidak hanya dari air putih saja, lo, Moms.
Ada banyak buah-buahan yang mengandung banyak air.
Apa saja, ya?
- Melon
- Semangka
- Anggur
- Stroberi
- Jeruk
3. Anemia
Anemia terjadi pada seseorang ketika mengalami kekurangan sel darah merah.
Padahal, sel darah merah harus mengangkut oksigen ke berbagai bagian tubuh.
Karena tak ada asupan oksigen yang cukup inilah akhirnya membentuk lingkaran hitam di bagian sekitar mata.
Anemia pada anak harus diwaspadai, Moms.
Karena, hal ini hanya akan mengganggu aktivitas fisiknya.
Untuk mengatasinya, Moms wajib memberikan makanan tinggi zat besi untuk anak.
Apa saja?
- Daging merah
- Kedelai
- Kacang polong
- Kacang merah
Itulah tadi sederet kondisi kesehatan yang menjadi alasan anak mengalami mata panda.
Mata panda memang perlu diatasi untuk membuat anak nampak lebih bersemangat dan berenergi.
Asupan air dan makanan menjadi yang paling penting untuk mengatasi lingkaran hitam di sekitar mata pada anak.
Istirahat juga berperan penting untuk mengatasi hal ini.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Healthline,NHS,Fatherly |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR