Nakita.id - Kita tahu Covid-19 varian Omicron sudah masuk di Indonesia.
Melansir dari Kompas, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga Rabu (29/12/2021), total kasus Covid-19 dari penularan Varian Omicron di Indonesia mencapai 68.
Kasubdit Pelayanan Kegawatdaruratan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Asral Hasan mengatakan, mayoritas kasus Covid-19 dari varian Omicron berasal dari pelaku perjalanan asal Turki.
Agar Moms tidak mudah tertular varian Omicron ini, sebaiknya jangan lengah dan tetap terapkan protokol kesehatan, dan lakukan vaksinasi.
Selain itu, jangan lupa tingkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terinfeksi Covid-19 varian Omicron ini.
Melansir dari Eatthis (29/12/2021), Craig Spencer, seorang dokter UGD New York memberikan pengakuannya soal Covid-19 varian Omicron berdasarkan temuannya di UGD.
Jika sudah mendapatkan vaksinasi dua dosis
Katanya, pasien yang sudah mendapatkan vaksinasi dua dosis akan mengalami gejala ringan.
"Sebagian besar pasien yang saya lihat yang memiliki 2 dosis Pfizer/Moderna masih memiliki gejala 'ringan', tetapi lebih banyak daripada mereka yang menerima dosis ketiga," kata Dr. Spencer.
"Lebih lelah. Lebih banyak demam. Lebih banyak batuk. Secara keseluruhan sedikit lebih menyedihkan. Tapi tidak ada sesak napas. Tidak ada kesulitan bernapas. Sebagian besar baik-baik saja."
Baca Juga: 5 Langkah Penanganan yang Harus Dilakukan Saat Terkena Varian Omicron, Jangan Sampai Terlewat
Jika sudah mendapatkan suntikan booster
"Setiap pasien yang saya temui dengan Covid yang mendapat dosis 'penguat' ke-3 memiliki gejala ringan. Yang ringan maksud saya kebanyakan sakit tenggorokan."
"Banyak sakit tenggorokan. Juga beberapa kelelahan, mungkin beberapa nyeri otot. Tidak ada kesulitan bernapas. Tidak ada sesak napas. sedikit tidak nyaman, tapi baik-baik saja," kata Dr. Spencer.
Jika belum sama sekali mendapatkan suntikan vaksin
Menurutnya, pasien yang belum mendapatkan vaksin sama sekali memiliki gejala yang berat ketika terinfeksi Covid-19 varian Omicron.
Bahkan mereka membutuhkan alat bantuan pernapasan.
"Dan hampir setiap pasien yang saya rawat yang harus dirawat karena Covid tidak divaksinasi," kata Dr. Spencer.
"Setiap orang dengan sesak napas yang mendalam. Setiap orang yang oksigennya turun ketika mereka berjalan. Setiap orang membutuhkan oksigen untuk bernapas secara teratur.
Orang yang kemungkinan besar mendapatkan gejala serius ketika terinfeksi Covid-19 varian Omicron
Pasien yang kemungkinan mendapatkan gejala serius karena varian Omicron jatuh pada yang tidak divaksinasi.
Mereka yang belum mendapatkan satu dosis vaksin pun, mereka yang paling mungkin membutuhkan oksigen, yang paling mungkin mengalami komplikasi,yang paling mungkin dirawat.
Dan mereka kemungkinan besar untuk tinggal di rumah sakit selama berhari-hari atau lebih lama dengan Covid yang parah.
Ini semua hanya pengamatan dari shift terakhirnya di UGD.
Tetapi hal yang sama telah dibuktikan oleh data lokal dan nasional yang menunjukkan bahwa yang tidak divaksinasi akan menderita penyakit parah, membutuhkan rawat inap, dan meninggal karena Covid.
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR