Nakita.id - Ayah harus #berperansama dalam mendukung akademik si Kecil.
Kebanyakan orangtua masih sepenuhnya 'membebankan' tanggung jawab meningkatkan akademik anak pada para Moms.
Padahal, ayah juga wajib berperan sama dengan Moms dalam usaha meningkatkan akademik si Kecil.
Salah satu caranya dengan memperkuat ikatan emosional antara ayah dan anak.
Baca Juga: Pentingnya Dads Berperan Sama dalam Meningkatkan Kecerdasan Anak, Begini Caranya
Sudah dibuktikan melalui penelitian jika ayah yang turun tangan dalam urusan rumah tangga dan pengasuhan anak akan membuat keluarga lebih bahagia.
Selain itu, ayah yang ikut mengasuh anak memiliki ikatan emosional lebih dalam dengan si Kecil.
Seperti kita tahu, selama ini hanya ibu yang dipandang satu-satunya orang tua bertanggung jawab dalam pengasuhan anak.
Namun seiring berkembangnya zaman, keterlibatan ayah dalam mengasuh dan merawat anak semakin santer dikampanyekan.
Tidak lain karena ayah ikut dalam pengasuhan anak sangat besar manfaatnya.
Memang faktanya ibu memiliki peran lebih dominan dalam bulan-bulan pertama kehidupan anak.
Hanya saja, psikolog mengatakan kalau ikatan kuat antara ayah dan anak sangat penting untuk membangun kesejahteraan si Kecil.
Melansir dari KOMPAS, penelitian menunjukkan bahwa jumlah waktu berkualitas yang dihabiskan ayah dengan anak adalah faktor penting untuk membangun ikatan emosional.
Selain itu, menghabiskan waktu bersama anak-anak diperlukan untuk mengetahui kebutuhan serta perasaan anak.
Setiap anak yang tumbuh dengan keterlibatan ayah, biasanya akan lebih bertanggung jawab, lebih penyayang dan sukses dalam bidang akademis.
Tidak cuma itu, mereka akan lebih baik dalam berekspresi di lingkungan sosial.
“Seorang ayah yang mendukung juga mengurangi beban pada ibu, dengan demikian juga meningkatkan kualitas hubungan ibu-anak, serta memperkuat komunikasi kolektif antara seluruh keluarga, "kata psikolog Ezgi Dokuzlu.
Ayah yang aktif memberi dukungan dan semangat kepada anak akan membangun kematangan si Kecil dalam bersikap.
Anak akan lebih baik dalam bersikap dan mengambil keputusan, mental mereka juga lebih kokoh daripada anak yang tidak tumbuh dengan peran ayah.
Menurut Ezgi Dokuzlu, ayah adalah tempat pertama anak belajar bagaimana cara bertindak dan berperilaku dalam lingkungan sosial.
1. Komunikasi
Secara tradisional ayah dianggap sebagai pencari nafkah tunggal sementara ibu dibiarkan mengurus semua keperluan rumah.
Sedangkan ayah masa kini harus menjadi teman baik bagi anak-ankanya, serta membuat tugas ibu menjadi lebih mudah.
Penting bagi ayah untuk terbuka pada komunikasi, terlibat dalam melakukan pekerjaan di sekitar rumah dan dalam merawat anak-anak untuk membantu memfasilitasi dinamika keluarga yang lebih baik.
2. Harga diri dan kepercayaan diri
Ayah yang dapat mendukung dan meyakinkan anak sangat baik untuk perkembangan percaya diri mereka.
Bagi anak perempuan yang tidak punya hubungan dekat dengan ayah, biasanya mereka sering mengalami rasa rendah diri.
Dokuzlu mengatakan, menjadi ayah karenanya lebih dari sekadar ikatan biologis dan membutuhkan upaya aktif untuk membangun hubungan.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR